News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

YDKK Gelar Operasi Katarak Gratis di Perbatasan Timor Leste, 100 Pasien Bisa Melihat Kembali

Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasien menunggu antrean giliran untuk mendapatkan bantuan operasi di ruang tunggu.

TRIBUNNEWS.COM - Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (YDKK) bersama Himpunan Bersatu Teguh menggelar operasi katarak gratis untuk warga di Perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste.

Operasi katarak gratis digelar pada 16-17 September 2022.

Bantuan operasi katarak diadakan di Klik Pos Lintas Batas Negara Terpadu (PLBN), Desa Humusu Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur.

Antusias warga begitu terasa dilihat dari perjuangan yang mereka lalui.

Sejumlah warga mengendarai motor hingga mobil bak terbuka untuk menuju Wini dengan menempuh waktu selama tiga jam. 

Lebih dari 100 warga lanjut usia (lansia) telah mendaftar untuk mendapatkan bantuan pengelihatan.

Pasien kembali ke rumah seusai mengikuti operasi katarak di Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, Jumat (16/9/2022). Pasien sudah bisa melihat kembali. (Fransiskus Pati Herin/Kompas.id)

Hingga Jumat (16/9/2022) sore, lebih dari 50 warga yang telah mendapatkan bantuan operasi.

Bantuan operasi katarak diberikan kepada warga yang lolos dalam prosedur pemeriksaan kesehatan.

Warga terlebih dahulu melakukan pemeriksaan darah sebelum operasi untuk mengecek tekanan darah dan kadar gula.

Pemeriksaan dilanjutkan dengan pemeriksaan mata secara fisik untuk menentukan kelayakan dalam menjalani operasi katarak.

Pasien yang dinyatakan layak akan dituntun oleh petugas untuk masuk ke ruang operasi katarak.

Operasi katarak berlangsung selama 10-15 menit, untuk satu pasien. 

Terdapat lima dokter spesialis mata dari Himpunan Bersatu Teguh yang dipimpin oleh dokter Andreas Sofiandi, dan beberapa asisten  dari Kabupaten Timur Tengah Utara untuk membantu operasi katarak .

“Ternyata banyak sekali penderita mata katarak yang membutuhkan penanganan, banyak kita temukan pasien di sini yang sudah tidak dapat melihat. Kondisi pengelihatan mereka sudah parah. Mereka terlambat mendapatkan penanganan,” ungkap dr. Andreas Sofiandi, Ketua Himpunan Bersatu Teguh.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini