TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jet Pribadi di kasus tewasnya Brigadir J jadi sorotan.
Brigjen Hendra Kurniawan yang naik jet pribadi itu ke Jambi atas perintah dari Ferdy Sambo ikut disorot.
Sejumlah informasi soal jet pribadi itu milik mafia judi, harga sewa, hingga rekam jejak penerbangan jet pribadi juga terkuak.
Terkini seorang saksi di Jambi mengaku melihat jet pribadi yang ditumpangi Brigjen Hendra Kurniawan dan rombongan.
Saksi Liat Jet Pribadi di Muaro Jambi
Narasumber Tribunjambi.com yang tidak mau di sebutkan namanya membenarkan ada jet pribadi di Muaro Jambi pada hari Brigadir J dimakamkan.
Namun, ia mengatakan tidak mengetahui percis berapa lama jet pribadi tersebut berada di Jambi.
"Kayaknya pesawat jet tersebut datang mendadak deh,' ujarnya mengakhiri pembicaraan.
Dari informasi yang dihimpun Tribunjambi.com, Brigjen Hendra Kurniawan mendatangi Jambi mengunakan pesawat Jet Pribadi berjenis Hawker.
Dilansir dari Wikipedia Pesawat jet pribadi jenis Hawker ini merupakan produksi Hawker Beechcraft Corporation (HBC)
Di mana perusahaan ini membuat Beechcraft dan pesawat jet pribadi Hawker.
Hawker sendiri banyak di gunakan kalangan pengusaha sebagai transportasi privat di saat berpergian.
Berdasarkan informasi Brigjen Hendra Kurniawan tidak sendirian mengunakan pesawat tersebut, ada sekitar lima orang yang menyertainya turun dari pesawat.
Biaya Sewa Jet Pribadi Miliaran
Dikutip TribunnewsBogor.com dari WartaKotaLive.com, Jet pribadi tersebut diketahui memiliki biaya sewa hingga miliaran rupiah, untuk paket penerbangan pulang pergi antara dua kota.
Menurut Pengamat Penerbangan Alvin Lie dari pergerakan dan karakteristiknya pesawat jet pribadi T7-JAB diduga disewakan.
"Pesawat jet tersebut sudah keliling Indonesia di berbagai kota. Ke Australia PP 1 kali. Ke Singapura PP berulang kali," kata Alvin Lie.
"Biaya sewanya, sekelas pesawat tersebut, misalnya Jakarta-Denpasar Pulang Pergi atau PP, sekitar Rp1,2 Miliar," kata Alvin Lie.
Jet Pribadi yang Dipakai Brigjen Kurniawan Masuk Indonesia September 2021, Kini Disinyalir di Eropa
Jet pribadi asal San Marino itu diketahui masuk ke Indonesia sejak September 2021 dan kini disinyalir sudah berada di Eropa.
Brigjen Hendra Kurniawan diketahui adalah anak buah Ferdy Sambo yang menjadi tersangka penghalangan penyidikan kasus pembunuhan Brigadir J, dengan cara mendatangi keluarga Brigadir J pada 11 Juli 2022 di Jambi dengan pesawat jet pribadi tersebut.
Pengamat Penerbangan Alvin Lie menjelaskan kode T7-JAB di badan pesawat memiliki arti.
"T7 adalah kode negara. Dengan kode negara T7 menunjukkan bahwa pesawat itu diregistrasi di negara San Marino. Ini menarik karena San Marino negara kecil dan tidak punya bandara," kata Alvin Lie dalam tayangan Kompas Petang di Kompas TV, Rabu (21/9/2022).
Menurut Alvin Lie setiap pesawat yang ke San Marino akan mendarat di kota terdekat di Italia diantaranya Rimini.
Untuk jet pribadi yang dipakai Hendra Kurniawan kata Alvin sepertinya adalah milik perusahaan tertentu.
"Dan kalau dari penelusuran saya, pesawat ini masuk Indonesia sejak September 2021 dan sudah meninggalkan Indonesia awal bulan September 2022 ini," kata Alvin Lie.
Alvin menjelaskan, jet pribadi yang dioperasikan di Indonesia itu, tapi menggunakan kode registrasi negara lain menunjukkan bahwa keberadaan pesawat itu di Indonesia hanya sementara.
"Menunjukkan keberadaan pesawat tersebut di Indonesia hanya sementara atau kemungkinan juga perusahaan tersebut disewa oleh perusahan charter di Indonesia hanya untuk 1 tahun, setelah itu selesai, dikembalikan lagi. Sehingga tidak perlu diregistrasi lagi," paparnya.
Menurut Alvin Lie dari pergerakan dan karakteristiknya pesawat jet pribadi T7-JAB diduga disewakan.
"Pesawat jet tersebut sudah keliling Indonesia di berbagai kota. Ke Australia PP 1 kali. Ke Singapura PP berulang kali," kata Alvin Lie.
"Biaya sewanya, sekelas pesawat tersebut, misalnya Jakarta-Denpasar Pulang Pergi atau PP, sekitar Rp1,2 Miliar," kata Alvin Lie.
Kaitan Jet Pribadi dengan Konsorsium 303
Alvin Lie mengatakan tidak dapat memastikan ada keterkaitan jet pribadi yang berasal dari San Marino itu dengan konsorsium 303 atau mafia judi.
Sekalipun San Marino diketahui memiliki banyak kasino judi.
"Jikapun ada, maka usahanya tetap berbeda atau sendiri-sendiri, dengan usaha sewa penerbangan pesawat jet ini," kata Alvin Lie.
Sementara Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman mengatakan tidak menutup kemungkinan pesawat jet dipakai mengangkut fisik uang hasil usaha judi ke luar negeri atau San Marino dan kemudian dimasukkan ke bank-bank di sana.
Sebab apabila dengan melalui transfer dari dalam negeri bisa terdeteksi oleh pihak berwenang.
"Seperti di film-film itu kan seperti itu, jadi bisa saja itu yang terjadi," ujarnya.
Menurut Boyamin dengan fantastisnya nilai sewa pesawat jet pribadi itu, bisa dianggap gratifikasi karena digunakan diluar tugas negara oleh Brigjen Hendra Kurniawan.
Lagi IPW Bocorkan Data Jet Pribadi yang Ditumpangi Brigjen Hendra Kurniawan
Brigjen Hendra Kurniawan saat ini menjadi sorotan publik.
Brigjen Hendra Kurniawan merupakan tersangka kasus obstruction of justice kasus kematian Brigadir J.
Saat itu Brigjen Hendra Kurniawan menjabat sebagai Kepala Biro (Karo) Pengamanan Internal (Paminal) Polri dan anak buah Ferdy Sambo.
Belakangan, Brigjen Hendra Kurniawan disorot karena menggunakan jet pribadi saat pergi ke rumah Brigadir J di Jambi.
Usut punya usut, rupanya jet pribadi yang digunakan Brigjen Hendra Kurniawan saat ke Jambi itu milik mafia judi.
Baca juga: Rocky Gerung: Kasus Ferdy Sambo Kompleks, Terdapat Unsur Muatan Politis yang Kuat
Ketua Indonesia Police Watch ( IPW), Sugeng Teguh Santoso pun juga menyorot penggunaan jet pribadi tersebut.
Bahkan, Sugeng Teguh Santoso pun memiliki data lengkap terkait kepemilikan jet pribadi tersebut.
"Hendra Kurniawan dan rombongan berangkat ke Jambi menggunakan private jet jenis bomber 900 xp dengan register penerbangan T7 yang teregister di San Marino," ucapnya dikutip dari tayangan Kompas TV, Rabu (21/9/2022).
Lebih lanjut, Sugeng Teguh Santoso juga mengetahui pembuat jet pribadi yang digunakan Brigjen Hendra Kurniawan.
"Operator pesawat carter tersebut adalah PT AC AM," ungkapnya.
Sugeng Teguh Santoso menduga jika penggunaan jet pribadi oleh Brigjen Hendra Kurniawan ada kaitan erat dengan pemilik judi.
"Diduga pemakaian pesawat ini ada korelasinya dengan bandar judi 303, yang menjadi perhatian publik saat ini," ungkapnya.
Baca juga: Hermawan Sulistyo: Ferdy Sambo Tak Bisa Selamatkan Diri, Bakal Ditinggal Teman dan Pasukannya
Sementara itu, anggota Kompolnas, Yusuf Warsyim mengaku pihaknya memantau apa yang dilakukan Brigjen Hendra Kurniawan.
"Itu kami pantau, termasuk ada pengantaran jenazah menggunakan private jet. Itu sudah kami catat sebelumnya isu-isu yang beredar," paparnya.
"Yang dimaksud dalam BAP itu termasuk dalam kode etik profesi yang bersangkutan. Sementara ini kan yang bersangkutan itu sedang mempersiapkan berkas-berkas untuk segera bisa disidangkan," tambahnya.
Pelanggaran keras
Selain itu, anggota Tim Advokasi untuk Hukum dan Keadilan, Saor Siagian menilai apa yang dilakukan Brigjen Hendra Kurniawan merupakan pelanggaran keras.
Dia menilai jika ada upaya untuk melakukan aksi suap.
"Artinya adalah ada upaya penyuapan-penyuapan yang dilakukan pemilik judi ini agar penegak hukum melindungi dia. Ini harus ditindaklanjuti," jelasnya.
Saor juga mengatakan, Brigjen Hendra Kurniawan terindikasi dengan orang-orang mafia judi.
"Kalau betul, nomornya kan sudah ada di IPW. Jika betul pemilik jet ini berkaitan dengan konsorsium judi, jelas terang benderang masuk ke pidana korupsinya," jelasnya. (tribun network/thf/Tribunnews.com/TribunJakarta.com/TribunJambi.com)