News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gerakan 30 September

Asal Usul dan Sejarah Nama Lubang Buaya, Lokasi Pembuangan Jasad Korban G30S

Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Asal usul nama Lubang Buaya, sebuah desa untuk pembungan jenazah para jenderal yang dibunuh anggota G30S, terletak di Jakarta Timur.

Legenda yang kedua, disebutkan adanya orang sakti yang bernama Mbah Datuk Banjir Pangeran Syarif Hidayatullah, pencetus nama Lubang Buaya di daerah itu.

Keturunan kesembilan Mbah Datuk, Yanto Wijoyo mengatakan jika penamaan Lubang Buaya berawal dari leluhurnya yang melakukan perjalanan ke Jakarta di abad 7.

Perjalanan itu melalui sungai Sunter dengan mengendarai kendaraan dari bambu yang biasa disebut getek.

Saat melakukan perjalanannya, getek Mbah Datuk masuk ke lubang hingga menyentuh dasar sungai Sunter.

Yanto menambahkan, jika di sungai Sunter terdapat penguasa gaib seekor siluman buaya putih.

Siluman buaya putih itu memiliki anak bernama Mpok Nok, seekor buaya tanpa ekor yang disebut buaya buntung.

"Mbah Datuk Banjir kan datang kemari sebagai pendatang. Masuk di kampung ini berhadapan dengan halangan-halangan daripada jin, penguasa Kali Sunter. Akhirnya bisa ditaklukkan dan akhirnya bisa dijadikan, bahasa kasarnya santrinya lah," imbuh Yanto.

Mbah Datuk pun bertarung melawan keduanya sebelum dapat masuk ke desa yang dinamai Lubang Buaya.

Akhirnya menang melawan kedua buaya tersebut, Mbah Datuk memberi nama Lubang Buaya yang mengacu pada desa tersebut.

(Tribunnews.com/Pondra Puger) (TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci) (Serambinews/Amirullah) (Grid.id)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini