TRIBUNNEWS.COM - Akun hacker bernama Bjorka kembali berulah pada Kamis (29/9/2022).
Pada postingan terbarunya di akun breach.to, ia menyebarkan data berupa identitas diri yang diklaim milik Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinsa Siburian.
Dalam data yang diduga identitas Hinsa ini, Bjorka mencantumkan dua kendaraan yang dimiliki yaitu Kawasaki LX2505 tahun 2016 dan Toyota Camry buatan tahun 2014.
Kemudian ketika dibandingkan dengan LKHPN yang dilaporkan di situs elhkpn.kpk.go.id pada 31 Desember 2021, Hinsa memiliki dua alat transportasi tetapi keduanya adalah kendaraan roda empat yaitu Toyota Alphard tahun 2017 seharga Rp 750 juta dan Suzuki Ignis Tahun 2017 dengan harga Rp 110 juta.
Kedua kendaraan tersebut diperolehnya dari hasil sendiri.
Selain data tersebut, Bjorka juga membeberkan identitas lain seperti nomor telepon, Nomor Induk Kependudukan (NIK), Kartu Keluarga (KK), dan alamat rumah dari Hinsa.
Bahkan terdapat pula identitasi vaksin Covid-19 yang telah diterima oleh Hinsa yaitu sebanyak dua kali yaitu pada 2 Februari 2021 untuk vaksinasi pertama dan 2 Maret 2021 untuk vaksinasi kedua.
Baca juga: Pembubaran Lemsaneg Disebut Kesalahan Fatal Setelah Bjorka Bobol Data Pejabat hingga Kementerian
Pada data yang disebar oleh Bjorka itu, Hinsa terlihat belum menerima vaksinasi ketiga atau booster.
Selain menyebar data pribadi Hinsa, Bjorka juga menyinggung kenaikan anggaran bagi BSSN menjadi Rp 624 miliar.
“let’s ask this old man what the money will be used for,” tulis Bjorka dalam thread yang ditulis.
(Mari kita tanya orang tua ini uangnya akan dipakai apa).
Dikutip dari dpr.go.id, rincian anggaran tersebut digunakan untuk program dukungan manajemen BSSN sebesar Rp 407,1 miliar dan program keamanan dan ketahanan BSSN sebesar Rp 217,2 miliar.
Sebelumnya, Bjorka begitu menggemparkan publik setelah membocorkan data yang diklaim milik pemerintah Indonesia seperti data pemilih seperti milik lembaga Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Presiden.
Baca juga: Sikapi Peretasan Data oleh Bjorka, Eks Kepala BAIS TNI: Bubarkan BSSN Kembalikan ke Lemsaneg
Pada data milik KPU itu, tertulis jumlah data pemilih yang dibobol oleh Bjorka sejumlah lebih dari 105 juta orang dengan ukuran file sebesar 4 GB (compressed) dan 20 GB (uncompressed).