Setelah itu, PKI dinyatakan sebagai dalang dari gerakan G30S dan dalang di belakangnya pun ditangkap.
DN Aidit yang sempat kabur ke Jawa Tengah juga berhasil ditangkap.
G30S ini pun selalu diperingati tiap 30 September hingga dibuatkan film di masa pemerintahan Presiden Soeharto.
Film tersebut berjudul Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI.
Film ini diproduksi oleh Pusat Produksi Film Negara yang saat itu dipimpin oleh Brigjen G. Dwipayana yang juga anggota dari kepresidenan Soeharto.
Film yang menghabiskan biaya sebesar 800 juta ini juga banyak yang menduka hanya ditujukan sebagai propaganda politik, melihat dari latar belakang produksi filmnya.
Pada masa pemerintahan Soeharto, film ini menjadi tontonan wajib bagi anak sekolah dan selalu ditayangkan di TVRI setiap 30 September malam.
Namun sejak Soeharto lengser, film ini berhenti ditayangkan karena adanya desakan masyarakat yang menilai bahwa film ini tidak sesuai dengan kejadian sebenarnya
Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober
Untuk memperingati peristiwa G30S, 1 Oktober diresmikan sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
Hari Kesaktian Pancasila diresmikan oleh Presiden Soeharto.
(Tribunnews.com, Renald)