News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dadang Aremania Tuai Kontroversi saat Tampil di Acaranya, Ini Klarifikasi Pihak Mata Najwa

Penulis: Daryono
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presenter Mata Najwa, Najwa Shihab dan Dadang Aremania - Mata Najwa memberi klarifikasi soal bagaimana mereka memutuskan mengundang Dadang di Mata Najwa

TRIBUNNEWS.COM - Pihak Mata Najwa memberikan klarifikasi terkait sosok Dadang, Aremania yang kini menjadi perbincangan karena pernyataanya yang menjadi kontroversi.

Diketahui, Dadang menjadi trending di Twitter maupun laman pencarian di google, Jumat (7/10/2022). 

Hal ini buntut dari pernyataannya dalam acara terkait Tragedi Kanjuruhan di Mata Najwa yang menuai kontroversi.

Pernyataan Dadang dianggap menolak Bonek untuk datang ke Malang.

"Tanpa mengurangi rasa hormat, panjenengan semua dan teman-teman Bonek."

"Kalau pertandingannya tidak melawan Persebaya, kami persilahkan saja, tapi ini kan melawan Persebaya, kami ingin nantinya ada friksi yang tidak-tidak di tingkat grass root," ucapnya.

Baca juga: Pernyataan Dadang Aremania yang Viral, Terkesan Tolak Kedatangan Bonek di Malang, Kini Minta Maaf

Pernyataan tersebut sontak membuat kolom komentar YouTube ramai akan penolakan pernyataan Dadang tersebut.

Di media sosial, juga banyak yang keberatan dengan pernyataan Dadang dan dianggap tidak mewakili Aremania. 

Klarifikasi Mata Najwa soal bagaimana mereka mengundang Dadang

Pihak Mata Najwa mengungkap kronologi tim Mata Najwa mengundang Dadang untuk tampil dalam acara mereka yang berujung kontriversi. 

Kronologi itu diungkap Mata Najwa melalui akun Twitternya, @MataNajwa. 

Berikut cuitan lengkap tim Mata Najwa soal bagaimana mereka mengundang Dadang: 

MATA NAJWA "MENEMUKAN" DADANG

Banyak yang bertanya siapa Dadang Indarto? Berikut ceritanya:

1. Aremania bukan organisasi. Tak ada pengurus. Tak ada ketua atau jubir. Cukup tricky untuk mencari perwakilan resmi, apalagi situasi tribun itu dinamis dan kadang beragam.

2. Pilihannya Sam Yuli Sumpil. Bukan semata ukuran popularitas, tapi juga karena ia dirijen. Di stadion, dirijen bisa berpengaruh menentukan ritme tribun. Tapi Sam Yuli tak bisa ke Jakarta. Ia mengaku masih terpukul, dan masih perlu banyak takziah.

Sam Yuli sempat menangis saat kami bicara via video call (Rabu, 10.45). Kami tawarkan opsi via Zoom, Sam Yuli bilang masih belum siap. Kami menghormati sikapnya.

3. Sepanjang video call, Sam Yuli ditemani Dadang Indarto. Kami bertanya siapa yang menggantikan? Apakah Dadang? Sam Yuli setuju.

4. Kami tak menerima Dadang tanpa checking. Yang paling awal dicek, sikap Dadang atas angle Mata Najwa: usut tuntas & perdamaian. Saat percakapan [semacam pre-interview], pernyataannya layak. Ia jelas menuntut keadilan.

Soal perdamaian, kira-kira ia bilang begini: “Kapan pun Bonek mau takziah, monggo. Tanpa omong perdamaian dulu pun, Bonek takziah & diterima, itu sudah aksi damai konkret. Green Nordz27 tadi ke Kanjuruhan aman, kok.”

5. Karena kurang dikenal di luar Malang, kami lakukan verifikasi lagi, memastikan ia memang Aremania. Namanya muncul dalam banyak berita sebagai saksi peristiwa Kanjuruhan – ia ada di stadion.

Ia muncul dalam banyak pemberitaan advokasi korban, bahkan hadir bersama aktivis Kontras Andy Irfan. Tim kami datang saat konpres pembentukan Tim Pencari Fakta Arema, dan Dadang duduk di sebelah Sam Yuli bersama yang lain, termasuk Sam Ambon Fanda.

Dadang pula yang berbicara mewakili mereka.

6. Verifikasi terakhir: Apakah ia Aremania yang aktif ke tribun atau tidak? Setelah dicek, dia memang aktif di tribun, yaitu di tribun selatan, tepatnya gate 12.

Posisi editorial Mata Najwa jelas mendukung pengusutan peristiwa Kanjuruhan hingga tuntas. Kami menganggap perdamaian juga mutlak diwujudkan. Episode Mata Najwa kali ini justru hendak mendorong dua hal tersebut karena keduanya sepaket.

Kami bersama mereka yang menghendaki perdamaian dan keadilan.

Dadang sampaikan permintaan maaf

Terkait pernyataaanya yang menuai kontroversi, Dadang akhirnya menyampaikan permintaan maaf. 

Permintaan maaf itu diunggah di akun Instagram pribadinya. 

Dalam video yang diunggahnya, ia meminta maaf atas pernyataannya saat menjadi narasumber di Mata Najwa.

"Secara pribadi mohon maaf, mungkin atas kekeliruan omongan saya, tidak ada maksud untuk menolak temen-temen Bonek ke Malang," ucapnya.

"Khususnya pada Bonek, sepurane (maaf), monggo (silahkan) kalau mau datang ke Malang," lanjut Dadang.

(Tribunnews.com/Daryono/Rhenald)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini