Tradisi Meludan Wengi dan Meludan Awan ini dengan membaca shalawat yang diiringi rebana.
Meludan Wengi biasa dilakukan selepas shalat Isya dengan membaca riwayat Nabi Muhammad sebagai manusia yang harus diteladani.
Membaca riwayat Nabi Muhammad dapat diiringi dengan rebana, irama bacaan shalawat dan irama rebana khas daerah tersebut.
Meludan Awan akan dilaksanakan sepekan setelah Meludan Wengi.
Tradisi Meludan Awan akan dihadiri banyak masyarakat dengan membawa anyaman bambu yang berisi nasi, sayur, serundeng, dan ayam panggang.
Setelah makanan dari masyarakat dikumpulkan menjadi satu, semua masyarakat akan melakukan prosesi berdoa bersama kemudian dilanjutkan makan bersama.
3. Miyos Gangsa
Miyos Gangsa ini biasa disebut dengan keluarnya Gamelan Sekati yakni Kanjeng Kiai (KK) Gunturmadu dan Kanajeng Kiai (KK) Nagawilaga dari Keraton Yogyakarta.
Prosesi Miyos Gangsa ini dilaksanakan di Bangsal Pancaniti, Pelataran Kamandungan Lor, Keraton Yogyakarta.
Setelah isya, akan disebarkan undhik-undhik yang terdiri dari bunga, uang logam, beras, dan biji-bijian sebagai lambang sedekah.
Undhik-Undhik akan disebarkan secara terbatas untuk pengrawit atau wiyaga yang bertugas di lokasi.
Kemudian Gamelan Sekati ditabuh hingga pukul 23.000 WIB sebelum dibawa ke Pagongan masjid Gedhe.
Baca juga: Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama 2022: 8 Oktober 2022 Libur Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
4. Telur
Mengutip dari TribunMakassar.com, telur identik dengan perayaan Maulid Nabi setiap tahunnya di Pasar Terong, kecamatan Bontoala, Kota Makassar.