TRIBUNNEWS.COM - Politisi Partai NasDem Zulfan Lindan memberi respons setelah dinonaktifkan dari kepengurusan DPP Partai NasDem.
Zulfan mengatakan dirinya bukan lagi pengurus DPP Partai NasDem sejak 2020 atau sejak menjabat jadi Wakil Komisaris PT Jasa Marga (Tbk).
Sehingga menurutnya, surat yang menyatakan dirinya dinonaktifkan itu salah alamat.
"Pertama, surat itu salah alamat."
"Karena saya sudah sejak dua tahun lalu bukan lagi sebagai pengurus DPP Nasdem karena diangkat sebagai Wakil Komisaris Jasa Marga," ujar Zulfan Lindan, Kamis (13/10/2022) dikutip dari Kompas.com.
Zulfan Lindan dinilai menurunkan Partai NasDem.
Baca juga: Sederet Pernyataan Kontroversial Zulfan Lindan sebelum Dicopot dari Kepengurusan DPP NasDem
Atas penonaktifan itu Zulfan Lindan dilarang membuat pernyataan di media massa atas nama fungsionaris Partai NasDem.
Menanggapi pernyataan tersebut, Zulfan Lindan menyebut, hal tersebut bukan masalah.
Sebab selama ini ia tidak pernah merasa berbicara di media atas nama pengurus DPP Partai Nasdem.
Meski sudah bukan pengurus di DPP Partai NasDem, ia menegaskan tetap memiliki hak bicara sebagai seorang warga negara.
"Kedua, saya tetap punya hak bicara sebagai warga negara yang merdeka," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Surya Paloh menyampaikan penonaktifan Zulfan Lindan melalui rilis surat pada Kamis (13/10/2022) hari ini.
Keterangan dalam surat itu yakni peringatan keras untuk Zulfan Lindan.
"Saudara Zulfan Lindan telah mengeluarkan pernyataan tidak produktif bahkan cenderung menurunkan citra Partai NasDem."
"Maka Dewan Pimpinan Pusat Partai NasDem menyampaikan peringatan keras kepada saudara Zulfan Lindan," mengutip bunyi surat penonaktifan.
Surya Paloh meminta seluruh kader NasDem menjadikan hal ini sebagai pelajaran.
Pernyataan Penonaktifan Zulfan Lindan
DPP Partai NasDem Non Aktifkan Zulfan Lindan
Dinamika politik Indonesia sedang mengalami peningkatan berbagai gerak politik. Partai NasDem yang sejak awal mendeklarasikan diri sebagai partai gagasan atau partai yang ingin berjuang untuk melakukan perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Tentu Partai NasDem memiliki tanggung jawab moral dan praksis agar masyarakat Indonesia mendapatkan pendidikan dan informasi politik yang mencerahkan dan memberikan pemahaman yang baik.
Partai NasDem yang berjati diri Gerakan Perubahan Restorasi Indonesia bercita-cita ruang politik Indonesia diisi dengan perdebatan produktif dan kualitatif tentang gagasan dan ide bagaimana memajukan Indonesia dan mensejahterakan masyarakat.
Maka dalam setiap gerak dan Tindakan politik Partai NasDem selalu memiliki latar dan landasan pemikiran yang kuat dalam kerangka kebangsaan.
Partai NasDem ingin perdebatan politik penuh dengan gagasan dan subtansi bukan sekadar kulit yang hanya menimbulkan sensasi dan kegaduhan.
Tanggung jawab inilah yang kemudian membuat Partai NasDem memberikan peringatan keras kepada saudara Zulfan Lindan yang beberapa waktu terakhir berkali-kali membuat pernyataan ke media massa yang tidak produktif dan jauh dari semangat dan jati diri Partai NasDem yaitu mengedepankan politik gagasan.
DPP Partai NasDem kemudian memberikan peringatan keras kepada saudara Zulfan Lindan berupa; Pertama, menonaktifkan dari kepengurusan DPP Partai NasDem. Kedua melarang keras untuk memberikan pernyataan di media massa dan media sosial atas nama fungsionaris Partal NasDem.
Peringatan ini diharapkan akan memberikan pelajaran bagi seluruh kader dan fungsionaris Partai NasDem untuk terus menjaga karakter dan jati diri sebagai partai gagasan dengan semangat pembawa perubahan.
Dengan cara memberikan pernyataan yang menambah nilai positif dan juga memberikan pemahaman baik terhadap publik.
Sebab Partai NasDem ingin mengembalikan kepercayaan publik terhadap partai politik dengan cara berpolitik yang memiliki komitmen kebangsaan yang kuat.
(Tribunnews.com/Milani Resti)