TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum akan mengambil opsi soal jemput paksa Gubernur Papua Lukas Enembe.
Padahal diketahui, banyak pihak mendesak KPK segera melakukan jemput paksa pada Gubernur Lukas Enembe yang saat ini berada di Jayapura.
Lukas Enembe sendiri sudah dua kali mangkir dari panggilan pemeriksaan penyidik KPK.
Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengungkap, alasan mengapa pihaknya belum bisa menjemput paksa Lukas Enembe.
Menurut Alex, KPK tak bisa hanya semata-mata mempertimbangkan aspek penegakan hukum dalam mengeksekusi hal tersebut.
Faktor lain, seperti kondisi keselamatan masyarakat di Papua, kata dia, juga perlu dipertimbangkan.
Alhasil KPK memilih mengambil langkah lain yakni mengecek langsung kondisi kesehatan Lukas Enembe.
Ketua KPK Firli Bahuri disebut bakal turun langsung ke Jayapura mengecek kondisi kesehatan Lukas Enembe.
Ungkap Alasan Belum Jemput Paksa Lukas Enembe, KPK Singgung Kondisi di Papua
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga saat ini belum menjemput paksa Gubernur Papua Lukas Enembe yang terjerat kasus dugaan suap dan gratifikasi.
Lukas Enembe sendiri sudah dua kali mangkir dari panggilan pemeriksaan penyidik KPK.
Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengungkap, alasan mengapa pihaknya belum bisa menjemput paksa Lukas Enembe.
Menurut Alex, KPK tak bisa hanya semata-mata mempertimbangkan aspek penegakan hukum dalam mengeksekusi hal tersebut.
Faktor lain, seperti kondisi keselamatan masyarakat di Papua, kata dia, juga perlu dipertimbangkan.