Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden FIFA Gianni Infantino berkunjung ke Indonesia dan tiba di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Selasa (18/10/2022).
Kedatangan Gianni disambut Menteri badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Kapolresta Bandar Udara Soekarno-Hatta Kombes Pol Sigit Dany Setiyono.
Bergantian dengan Menteri BUMN, Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta Kombes Pol Sigit Dany Setiyono bersalaman, selanjutnya Gianni masuk mobil ditemani Menteri BUMN melanjutkan perjalanan ke Istana Merdeka untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam perjalanan ke Istana Merdeka, standar protokol pengamanan VVIP diterapkan Polresta Bandar Udara Soekarno-Hatta sesuai dengan SOP.
“Bandara Internasional Soekarno-Hatta merupakan pintu gerbang utama Indonesia, dalam memberikan standar tertinggi pada aspek keamanan, keselamatan, serta kenyamanan bagi setiap tamu yang tiba maupun berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta adalah prioritas kami," kata Kombes Sigit Dany.
Baca juga: Jokowi Diundang Khusus FIFA untuk Hadiri Piala Dunia 2022 di Qatar
Pertemuan Presiden Jokowi dengan FIFA itu dalam rangka mengawal transformasi sepak bola Indonesia yang merupakan efek Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober.
Kedatangan FIFA bertemu Jokowi ini bagian dari rencana yang disampaikan IOC Member yang juga Menteri BUMN Erick Thohir, pada Sabtu (8/10/2022) lalu.
"Tanggal 18 Oktober, Presiden FIFA akan hadir di sini [Indonesia] bertemu dengan Bapak Presiden RI Joko Widodo untuk menyepakati beberapa hal dan kita harapkan pertemuan itu memberikan hasil baik," kata Erick Thohir.
Pertemuan Jokowi dan Presiden FIFA Hasilkan 4 Poin Kesepakatan
Pertemuan antara Presiden Jokowi dan Gianni Infantino menghasilkan beberapa poin yang disepakati kedua belah pihak.
Presiden Jokowi dan Gianni Infantino menyampaikan hasil pertemuan tersebut dalam sesi jumpa pers yang digelar selepas pertemuan tersebut.
Setidaknya ada empat poin yang menjadi kesepakatan Indonesia dan FIFA.
Pemerintah Indonesia dan FIFA bersepakat bahwa tragedi kerusuhan di Stadion Kanjruhan tak boleh terulang lagi.
"Presiden FIFA mengungkapkan rasa duka dan simpati yang mendalam kepada keluarga korban dan menyampaikan kepeduliannya terhadap tragedi yang terjadi," ungkap Presiden Joko Widodo, sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Baca juga: Jokowi: Stadion Kanjuruhan akan Dirobohkan, Dibangun Ulang sesuai Standar FIFA
"Dan jangan sampai kejadian ini terulang kembali," sambungnya.
Selain itu, Indonesia dan FIFA bersepakat untuk melakukan transformasi menyeluruh terhadap persepakbolaan Indonesia.
Beberapa hal yang disorot dalam program transformasi tersebut adalah soal kelayakan stadion dan penerapan teknologi.
"Kami bersepakat untuk melakukan transformasi sepak bola Indonesia secara menyeluruh," ujar Presiden Joko Widodo.
"Memastikan semua aspeknya berjalan sesuai dengan standard keamanan yang ditetapkan oleh FIFA."
"Kita sepakat mengkaji kembali kelayakan stadion dan menerapkan teknologi untuk menerapkan mitigasi aneka potensi yang membahayakan penonton maupun pemain," lanjutnya.
Hasil pertemuan Presiden Jokowi dan Presiden FIFA juga menyinggung soal Piala Dunia U20 2023 yang digelar di tanah air.
Presiden memastikan turnamen bergengsi kelompok umur tersebut akan tetap diselenggarakan di Indonesia pada waktunya.
"Pemerintah bersama FIFA juga bersepakat untuk memastikan pertandingan Piala Dunia U20 FIFA di Indonesia dapat berjalan dengan baik," sambung Jokowi.
Tak berhenti di situ, Presiden Jokowi juga menyampaikan kesepakatan dengan FIFA untuk mengkaji ulang para pemangku kepentingan sepak bola Indonesia.
Kedua belah pihak ingin memastikan transformasi sepak bola yang dilakukan berada dalam standard yang ditetapkan.
"Kami juga, secara bersama-sama, mengkaji ulang para pemangku kepentingan persepakbolaan Indonesia," kata Jokowi.
"Pemerintah dan FIFA ingin memastikan proses transformasi sepak bola Indonesia berjalan sesuai dengan standard yang ditentukan," pungkasnya.
Jokowi lantas mengajak agar hal-hal di atas dapat menjadi momentum agar persepak bolaan Indonesia dapat menjadi lebih baik ke depannya.