Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dosen senior FISIP UIN Syarif Hidayatullah, Burhanuddin Muhtadi mengatakan cemas dengan daya kritis anak muda yang tidak disalurkan melalui mekanisme politik formal.
Hal tersebut disampaikannya dalam acara Mari Kerja Kita Indonesia (MKKI) Discussion Series 17 bertajuk "First-Time Voters Indonesia: Bagaimana Menjadi Pemilih Pemula yang Cerdas", Rabu (19/10/2022).
Berdasarkan diskusi yang dilakukan secara daring itu, Burhanuddin, menjelaskan bagaimana anak-anak muda di era ini untuk pertama kalinya ikut memilih seorang pemimpin, baik dalam pemilihan umum dan pemilihan presiden.
Dalam hal ini, Burhanuddin menyinggung terkait antusiasme anak muda untuk menjadi seorang politisi.
Baca juga: PKS: Kalau Politisi Senior Duduk Semeja, Obrolan Politik Pasti Ada
Kata Burhanuddin, sedikit anak muda yang ingin menjadi politisi.
"Coba kalau kita tanya kepada mahasiswa kita ya. Saya mengajar di jurusan ilmu politik dan HI. Itu sedikit sekali yg mau jadi politisi," kata Burhanuddin, melalui aplikasi pertemuan daring, Rabu (19/10/2022).
"Itu pun biasanya, mohon maaf, yang enggak terlalu pintar yang mau jadi politisi. Yang pintar-pintar banyakan enggak mau jadi politisi," sambungnya.
Burhanuddin, lantas mengatakan hal ini berbahaya untuk keberlangsungan politik kedepannya.
Menurutnya, politik harus diserahkan kepada anak muda yang peduli dan punya integritas.
"Nah kalau kemudian politik diserahkan kepada anak muda yang tidak peduli atau tidak punya integritas itu bahaya kan," ujarnya.
Oleh karena itu, Burhanuddin, mengatakan jika ada anak muda yang ingin masuk dunia politik harus didukung.
"Kalau ada teman-teman kita, anak muda yang punya integritas, punya kapasitas, masuk ke partai politik, nyaleg. Jangan ledeki dia," tegasnya.
Karena Burhanuddin, juga mengatakan untuk menjadi seorang politisi di Indonesia merupakan suatu hal yang berat.
"Kita harus dorong mereka. Karena saya aja enggak mau masuk partai politik. Jadi kalo ada orang lain mau masuk partai politik itu kita doakan dan kita bantu. Karena terus terang berat untuk menjadi seorang politisi di Indonesia," ujarnya.