TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi soal kasus gangguan gagal ginjal akut yang terjadi pada anak di Indonesia.
Hingga kini, tercatat 241 kasus gangguan ginjal akut pada anak di Indonesia.
Terkait hal tersebut, Jokowi pun meminta pengawasan terhadap industri obat lebih diperketat lagi.
Sebab, pengawasan obat menjadi hal penting yang bisa dilakukan pemerintah saat ini.
“Tadi siang (Jumat) sudah disampaikan oleh Menteri Kesehatan secara detail."
"Paling penting pengawasan terhadap industri obat harus diperketat lagi, ” ucap Jokowi, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Sabtu (22/10/2022).
Baca juga: Maraknya Kasus Gagal Ginjal Akut, Puan: Jika Penuhi Kriteria Segera Tetapkan Sebagai KLB
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, telah memperbarui data kasus gangguan gagal ginjal akut misterius di Indonesia.
Berdasarkan perkembangan terbaru, teridentifikasi sebanyak 241 kasus gangguan ginjal akut.
"Sampai sekarang kita sudah mengidentifikasi ada 241 kasus gangguan ginjal akut progresif di 22 provinsi dengan 133 kematian atau 55 persen dari kasus," kata Budi dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal Youtube Kementerian Kesehatan, Jumat (21/10/2022).
Jumlah kasus tersebut, kata Budi, meningkat sejak bulan Agustus 2022 lalu.
Pada Agustus tercatat 36 kasus, lalu September terjadi 78 kasus dan pertengahan Oktober sebanyak 110 kasus.
Lebih lanjut, Menkes mengatakan, gangguan ginjal akut ini juga mayoritas menyerang balita atau bayi di bawah lima tahun.
"Pertama kita lihat bahwa kejadian ini banyak menyerang terutama balita di bawah lima tahun," kata Budi.
Adapun untuk gejala klinis, yakni demam, kehilangan nafsu makan, malaise, mual, muntah, ISPA, diare, nyeri bagian perut, dehidrasi hingga pendarahan.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) telah merilis daftar 91 obat yang diminum pasien Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal/Atypical Progressive Acute Kidney Injury atau Gg GAPA di Indonesia.
Sebagai informasi, Kemenkes telah mengunjungi rumah 156 pasien gangguan ginjal akut.
Kemenkes menemukan sekitar 102 obat sirup dari rumah ratusan pasien tersebut.
Kemenkes pun mengambil langkah proaktif untuk mencari tahu penyebab pasti penyakit misterius itu.
Saat ini, obat-obat tersebut terus diteliti oleh pihak terkait termasuk BPOM dan juga Kemenkes.
Baca juga: Datangkan Obat dari Singapura Tangani Penyakit Gagal Ginjal, Menkes Budi: Sudah Uji Coba
Di sisi lain, Kemenkes menginstruksikan untuk sementara melarang konsumsi obat sediaan sirup.
"Kita mengambil kebijakan konservatif tapi kita masih belum tahu. Semua obat-obatan sirup memiliki probabilitas ada senyawa berbahaya," kata Budi, Jumat (21/10/2022), dilansir Tribunnews.com.
Daftar 91 daftar obat sirup:
- Afibramol
- Alerfed Syrup
- Ambroxol syr
- Amoksisilin
- Amoxan
- Amoxicilin
- Anacetine syrup
- Anacetine DOEN
- Apialys Syrup
- Azithromycin Syrup
- Baby cough
- Camivita
- Caviplex
- Cazetin
- Cefacef Syrup
- Cefspan Syrup
- Cetirizin
- Colfin Syrup
- Cupanol Syrup
- Curbexon Syrup
- Curviplex Syrup
- Depakene
- Devosix drop 15 ml
- Dextaco Syrup
- Domperidon Syrup
- Disudrin-ped
- Elkana Syrup
- Eritromisin
- Etamox Syrup
- Fartolin Syrup
- Ferro K
- Hecosan
- Hufabetamin
- Hufagrip
- Hufamag Plus Syrup
- Ibuprofen
- Ifarsyl Plus
- Imunped Drop
- Interzinc
- Itamol Syrup
- Klinik Tazkia: Paracetamol Syrup
- Metronidazole Syrup
- Mucos Drop
- Novachlor Syrup
- Nytex
- OBH Ane Konidin
- Omedom Syrup
- Omemox
- Pacdin Cough Syrup
- Pamol
- Paracetamol
- Paracetamol
- Paracetamol Drop
- Paracetamol Drop
- Paracetamol Syrup
- Paraflu Syrup
- Praxion Syrup
- Profilas Syrup
- Proris
- Proris Hijau
- Psidii Syrup
- Ranivel Syrup
- Rhelafen
- Rhinofed
- Rhinos Junior Syrup
- Rhinos Neo Drop
- Rosidon
- RSKM : Paracetamol Syrup
- Sanmol Syrup
- Sanprima
- Sucralfate
- Tempra
- Tremenza Syrup
- UNIBEBI Cough Syrup
- Unibeby drop
- Vesperum
- Vesperum drop 15 ml
- Vestein (Erdostein)
- Vometa
- Yusimox
- Zenichlor Syrup
- Zinc Drop
- Zinc Syrup
- Zincpro Syrup
- Zibramax
- Asam Valproat Sirup
- Carsida
- Hufabethamine
- Renalit
- Hufallerzine
- Hufagrip
Menkes Sebut Datangkan Obat dari Singapura untuk Tangani Penyakit Gagal Ginjal
Diberitakan Tribunnews.com, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengatakan Kementerian Kesehatan mendatangkan obat dari Singapura untuk penyakit gagal ginjal akut pada anak.
"Sekarang sudah ditemukan obatnya, RSCM sebagai tim ahli ginjal nasional, kita datangkan obatnya dari Singapura," kata Budi kepada wartawan, Jumat (21/10/2022).
Menurutnya, obat tersebut telah dicoba dan diberikan kepada enam pasien.
Di mana hasilnya empat pasien mengalami respons positif atas obat tersebut.
"Sudah tiba kita coba dari 6 pasien, 4 positif responsif. Jadi obat ini begitu kita lihat responsnya positif," ucapnya.
Baca juga: Pasien Gagal Ginjal Akut Bertambah: RS Rujukan Mulai Penuh, 133 Anak Meninggal Dunia
Berkaitan hal tersebut, Menkes menyebut, pihaknya akan mendatangkan lebih banyak obat serupa dari Singapura untuk disebar ke seluruh rumah sakit.
Menkes juga memastikan, obat untuk penyakit gagal ginjal akut dari Singapura itu telah teridentifikasi aman bagi tubuh.
Terlebih, kerja obat tersebut pada tubuh, memunculkan reaksi positif terhadap 4 dari 6 pasien yang alami penyakit gagal ginjal akut.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Danang Triatmojo/Rina Ayu Panca Rini, Kompas.tv)
Simak berita lainnya terkait Gangguan Ginjal