"Anak kami hanya mencret hari Senin (19/09/2022) jam 3 sore kali pertama dikasih susu formula," kata Yusuf, dikutip dari Kompas.com.
Yusuf kemudian membawa ET ke klinik dan selanjutnya dirujuk ke PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman.
Namun karena kondisi tidak kunjung membaik, ET kembali di rujuk ke RSUP Dr Sardjito pada 20 September 2022.
Baca juga: Kemenkes: Gejala Awal Khas Gangguan Ginjal Ditandai Berkurangnya Frekuensi Buang Air Kecil
Yusuf lalu diberi tahu dokter jika fungsi organ putrinya menurun.
"Anak saya paru dulu, tapi sisanya kena semua, liver, saraf, dan pastinya ginjal. Dokter lumayan kooperatif saat menangani anak saya."
"Dokternya ada dokter saraf, dokter organ dalam, dokter anak," urai Yusuf.
Singkat cerita, ET dinyatakan meninggal pada 25 September 2022 karena kondisinya drop hanya dalam hitungan jam.
Tim dokter mendiagnosa ET menderita penyakitnya acute kidney injury (AKI) atau gagal ginjal akut.
Diagnosa ini membuat Yusuf keheranan karena selama ini sang anak tidak mengkonsumsi obat sirup.
"Ibunya saja yang kalau dikaitkan parasetamolnya berupa tablet. Itu pun juga sebelum tanggal 16 September. Obat-obatan tidak pernah."
"Riwayat keluarga besar kami alhamdulillah bagus tidak ada penyakit ginjal dan sebagainya. Dan dokter menyatakan secara fair ini misterius," kata Yusuf.
Baca juga: Gagal Ginjal Akut, Menko PMK Instruksikan Posyandu Data Obat yang Dikonsumsi Anak
Balita di Depok
Cerita orangtua kehilangan anaknya karena gagal ginjal akut juga datang dari Kota Depok, Jawa Barat.
Anak balita berinisial AAN (3) itu meninggal dunia pada Minggu (16/10/2022) lalu.