TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah diminta membentuk tim Independen untuk mengusut tuntas kasus gagal ginjal akut pada anak.
Direktur Eksekutif CENTRA Initiative, Hafiz Muhammad, di Jakarta, Selasa (25/10/2022), mengatakan pihaknya mendesak pemerintah dan pihak terkait karena lamban dalam menangani kasus gagal ginjal akut pada anak.
“Hingga saat ini belum ada kejelasan tentang penyebab utamanya, baik yang berasal dari satu obat yang mengandung unsur berbahaya atau karena adanya interaksi antarobat,” ujarnya.
Menurutnya, kondisi tersebut menunjukkan pemerintah lamban dalam memberikan jaminan hak rasa aman setiap warga negara, terutama bagi anak-anak.
Baca juga: Kemenkes: Tidak Ada Pasien Baru Gangguan Ginjal Akut di RSCM Sejak 22 Oktober
Banyaknya jumlah korban meninggal (55,18 persen dari total 241 kasus) menunjukkan sistem jaringan pengaman kesehatan dan deteksi dini penyakit-penyakit baru di Indonesia belum terbentuk dan efektif bekerja.
Ia menambahkan, kasus gagal ginjal yang sudah teridentifikasi sejak Januari 2022 ini seharusnya sudah dapat diantisipasi oleh Pemerintah melalui ragam jejaring layanan kesehatan yang ada.
Penelitian dan pengembangan mendalam terhadap varian penyakit baru yang menyebabkan kematian sudah seharusnya dijadikan tolok ukur bagi pemerintah dalam memantau dan mengawasi kesehatan masyarakat, apalagi terjadi pada anak-anak yang lebih membutuhkan penanganan khusus dan lebih serius.
CENTRA Initiative memandang bahwa Kementerian Kesehatan seharusnya tidak hanya fokus pada skema pencegahan dan penanganan kasus gagal ginjal, yang di antaranya melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor HK.02.02./2/I/3305/2022.
Namun, sudah seharusnya pula Kementerian Kesehatan mengambil langkah-langkah cepat, sistematis, dan terukur untuk menginvestigasi dan mengidentifikasi sebab utama kasus tersebut terjadi.
"Dari upaya yang sudah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dan BPOM untuk mengecek dan mengidentifikasi obat-obatan yang dikonsumsi oleh anak-anak ini, seharusnya Pemerintah segera mempercepat proses diagnosa dan pemeriksaan terhadap sebab utama dari penyakit gagal ginjal ini."
Dengan adanya kondisi tersebut, CENTRA Initiative meminta Pemerintah untuk memastikan proses pengobatan dan pemulihan anak-anak yang teridentifikasi sakit gagal ginjal akut ini agar mendapatkan pelayanan maksimal.
"Pemerintah juga harus memberikan informasi yang sejelas-jelaskan dan kepastian kepada masyarakat secara luas terkait dengan informasi penyakit gagal ginjal akut ini dan memastikan penyebab utamanya."
"Termasuk melakukan perbaikan tata kelola penanganan terhadap kasus gagal ginjal dan melakukan sosialiasi yang lebih meluas kepada masyarakat untuk mencegah semakin banyaknya korban," katanya.
Ia juga meminta DPR, Komisi Perlindungan Anak Indonesia, dan lembaga-lembaga pengawasan lainnya untuk terlibat dalam mengawasi upaya yang dilakukan oleh Pemerintah dan swasta untuk menjamin hak atas rasa aman bagi setiap warga negara.