TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo optimis Indonesia menjadi negara maju di dunia.
Hal tersebut diungkapkan Ganjar Pranowo saat menjadi orator dalam 'Orasi Ilmiah: Menghadapi Tantangan Global' saat Dies Natalis ke-56 dan Wisuda Semester Genap Program D3, S1, Profesi S2 dan S3 Universitas Pancasila di Jakarta Convention Center (JCC).
Dalam orasinya, Ganjar meyerukan kepada para wisudawan dan wisudawati yang hadir agar mampu menjadi kalangan intelektual yang tidak biasa-biasa saja dan mampu memberikan kontribusi besar kepada Bangsa Indonesia.
"Jangan pernah menjadi biasa-biasa saja, jadilah yang luar biasa, yang mampu membawa kemajuan bagi bangsa dan negara," kata Ganjar, Selasa (1/11/2022).
Ganjar mengatakan Indonesia adalah negara yang sangat berpotensi menjadi salah satu negara maju di dunia sesuai visi Indonesia Emas 2045 yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Terlebih, Indonesia pun menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi G20 tahun ini.
Ini menjadi kesempatan emas untuk menunjukkan kepada dunia internasional tentang kemajuan apa saja yang telah diraih Bangsa Indonesia.
Hal itu juga dikuatkan dengan terkendalinya krisis global, seperti tingkat inflasi dan ketahanan pangan yang mampu dihadapi Bangsa Indonesia.
Menurut Ganjar, banyak negara-negara maju di dunia memiliki tingkat inflasi yang lebih tinggi dan tak terkendali.
"Bahkan kalau saat ini masyarakat Eropa angka inflasinya sudah tembus 9,9 persen, jangan tanya Turki ya lebih tinggi lagi dan itu jadi rekor inflasi tertinggi sepanjang sejarah," jelas Ganjar.
"Orang-orang di Perancis, Ceko, Romania sampai Belgia hari ini melakukan aksi protes besar-besaran harga barang dan biaya hidup di sini kemarin juga. Belum lagi di Inggris Raya ada Rusia, Itali, Belanda yang inflasinya sudah lebih 10 persen. Negara yang selalu kita jadikan kiblat kalau kita baca buku," lanjut dia.
Baca juga: Pesan Ganjar Pranowo Saat Dies Natalis ke-56 dan Wisuda Mahasiswa Universitas Pancasila Jakarta
Dengan demikian Ganjar berharap, para lulusan ini nantinya bisa menjadi pendorong sekaligus salah satu agen dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045, melalui program-program yang telah dijalankan pemerintah saat ini.
"Mudah-mudahan nanti yang S1 bisa ke S2, yang S2 bisa ke S3 dan meriset ini lebih dalam lagi dan itu tugas intelektual kita. Jangan takut pada biaya, karena negara punya biaya untuk anda, LPDP silahkan diakses," kata Ganjar.
Sebagai informasi, pada kesempatan itu Universitas Pancasila mewisuda 1.612 wisudawan dan wisudawati dari program doktoral, magister, sarjana, diploma dan profesi.