News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Tembak Polisi

Ferdy Sambo Menangis di Hadapan Eks Kasat Reskrim Polres Jaksel Usai Bunuh Brigadir J

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Eks Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta AKBP Ridwan Soplanit menjadi saksi perkara penghalangan penyidikan atau obstruction of justice kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J atas terdakwa Irfan Widyanto di Pengadilan Negeri Jakarta, Kamis (3/11/2022). (Abdi Ryanda Shakti).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eks Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit mengungkapkan Ferdy Sambo sempat menangis di hadapannya seusai membunuh Brigadir Yoshua Hutabarat alias Brigadir J di rumah dinasnya di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Saat itu, Ridwan Soplanit menyatakan bahwa Ferdy Sambo menelpon sopir pribadinya sekitar pukul 17.35 WIB pada 8 Juli 2022. 

Selanjutnya, sopir pribadinya mengatakan kepada dirinya harus menghadap Ferdy Sambo di rumah dinasnya.

Setelah itu, kata Ridwan Soplanit, pihaknya pun langsung mendatangi rumah dinas Ferdy Sambo yang lokasinya bersebelahan dengan rumahnya.

Saat itulah, dirinya melihat jenazah Brigadir J yang tegeletak di bawah tangga.

"Saya lihat sudah ada Yoshua sudah tergeletak di bawah. Posisinya tertelungkup menghadap ke lantai," kata Ridwan Soplanit dalam persidangan atas terdakwa AKP Irfan Widyanto di PN Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2022).

Ferdy Sambo, kata Ridwan Soplanit, menyatakan bahwa Brigadir J tewas akibat insiden tembak menembak dengan Bharada Richard Eliezer alias Bharada E.

Setelah itu, dia pun menceritakan bahwa Brigadir J telah melecehkan istrinya, Putri Candrawathi.

"Saat dia (FS) sambil menjelaskan yang mulia kemudian pada saat dia menunjukan ke arah pintu kamar bahwa ini sebenarnya ini kejadian dari istri saya dilecehkan. itu kata FS. Kemudian pada saat dia menjelaskan ini istri saya dilecehkan dan peristiwa ini sebelumnya juga di Magelang," ungkap Ridwan Soplanit.

Kemudian, Ridwan Soplanit menyatakan bahwa Ferdy Sambo lalu menepuk ke arah tembok dengan keras.

Tak lama setelah itu, dia pun menangis sembari melihat ke arahnya.

"Dia tangan kanannya menepuk ke arah tembok dengan keras kemudian kepalanya nyandar di tembok dan dia kembali melihat saya, saya melihat FE matanya udah berkaca kaca seperti mau menangis, tampak sedih," ungkapnya.

Baca juga: Ditelepon Usai Brigadir J Dieksekusi, AKBP Ridwan Soplanit: Ferdy Sambo Mukanya Murung

Selanjutnya, Ferdy Sambo memerintahkan agar Ridwan Soplanit memanggil anak buahnya untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Namun, saat itu Ferdy Sambo meminta Ridwan Soplanit tidak usah ribut atas insiden tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini