News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Presidensi G20

Arsjad Rasjid dan Paus Fransiskus Bertemu Jelang KTT G20, Ini Yang Dibicarakan

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid bertemu Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus di Vatican, berdiskusi tentang pemulihan dunia dari ancaman perubahan iklim, upaya bersama menciptakan kesejahteraan serta menjamin tatanan hidup yang layak bagi generasi selanjutnya.

Perjuangan untuk mewujudkan semua hal itu bergantung pada kolaborasi inklusif, tanpa membeda-bedakan asal usul dan latar belakang.

Terkait KTT G20 dan B20 di Bali, Arsjad Rasjid menjelaskan, sesuai dengan tema B20 'Advancing Innovative, Inclusive, and Collaborative Growth' pertemuan di Bali akan mengedepankan pentingnya keadilan ekonomi di setiap tingkat sosial ekonomi, dengan mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan dan dialog lintas kepercayaan dalam upaya mewujudkan keadilan ekonomi. 

“Dengan adanya KTT G20 dan B20 di Bali, para pemimpin dunia memikirkan cara dunia melakukan transformasi untuk menghadirkan gerakan bersama, dalam melakukan pemulihan dunia dari aktivitas ekonomi yang mengancam, seperti mempromosikan pengurangan emisi karbon, kerja sama dagang yang inklusif, dan sejumlah legacy lain yang terarah pada visi keberlanjutan, yang pada akhirnya menghadirkan kesejahteraan bagi seluruh dunia,” terangnya.

Sementara Michal Kurtyka berpendapat, apapun tatanan dunia baru yang ditetapkan untuk menggerakkan pemulihan global, standar baru tersebut harus mencakup prinsip 5P, yaitu penghormatan terhadap masyarakat, melindungi dan merawat bumi, kemitraan inklusif di seluruh dunia, dialog antar agama dan antar budaya untuk perdamaian, dan penemuan ilmiah untuk kemakmuran yang berkelanjutan.

“Tatanan dunia sedang ditantang dan berantakan. Terserah para pemimpin paling terkemuka di dunia ini untuk memikirkan kembali apa tatanan dunia baru yang akan muncul dari pandemi atau dari gejolak geopolitik. Jangan sampai nilai-nilai itu hanya kamuflase belaka dari sebelumnya. Yang paling tepat saat ini adalah 5P,” kata Michal Kurtyka.

Paus Fransiskus juga menyerukan hal yang sama terkait panggilan dan solidaritas umat manusia terhadap pemulihan dunia dan lingkungan. 

Paus Fransiskus mengajak umat Katolik untuk melakukan pertobatan ekologis, sekaligus memberikan pesan kuat kepada para pemimpin dunia yang hadir di COP-27 di Mesir dan G20 untuk secara serius memikirkan pengurangan jejak karbon dari aktivitas manusia.

Dia juga menekankan dampak yang tak terkirakan dari bencana ekologis akibat perubahan iklim dan konflik geopolitik, seperti kekeringan, banjir, angin topan, krisis pangan, krisis air, serangan hama dan penyakit, serta ancaman terhadap kehilangan sumber-sumber penghidupan yang layak. 

Melalui ensiklik “Laudato Si,” Paus Fransiskus mendorong aksi nyata, dan memberikan pesan universal kepada dunia untuk menghentikan kehancuran bumi, yang disertai dengan degradasi kehidupan umat manusia yang sedang dirasakan saat ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini