Pada saat Ahmad akan menyalakan lampu atau sirine mobil ambulans, Ahmad ditahan oleh seseorang.
Orang tersebut meminta Ahmad untuk menyalakan lampu ketika keluar dari kompleks.
"Lalu (ketika jenazah) diangkat ke mobil, pas saya mau nyalain lampu rotator atau lampu ambulans seseorang mengatakan kepada Ahmad 'tahan dulu mas, nanti aja diluar, nanti ikuti arahannya saja, nanti di kawal," jelas Ahmad.
Ahamad pun menuruti perintah orang tersebut dan lantas membawa jenazah menuju keluar kompleks.
Baca juga: Cerita Sopir Ambulans Lihat Jenazah Brigadir J: Ada Lubang di Dada hingga Masih Pakai Masker
Belum juga ambulance keluar komplek, sebuah mobil Pajero Provos telah menunggu.
Seseorang yang diketahui anggota Provos itu lantas meminta Ahmad untuk mengikuti arahannya.
Salah seorang aggota Provos itu juga ikut mobil ambulans bersama Ahmad.
"Pas saya keluar komplek ada mobil provos, saya dibelakangnya, lalu satu anggota provos turun, saya lalu ditemani anggota provos di dalam mobil ambulans," ujar Ahmad.
Peritiwa di IGD RS Kramat Jati
Hal lain yang menjadi kecurigaan Ahmad adalah jenazah Brigadir J tidak langsung dibawa ke ruang forensik atau ke ruang jenazah.
Ketika tiba di RS Polri Kramat Jati, anggota Provos itu justru meminta Ahmad untuk menurunkan jenazah Brigadir J di IGD.
"Pas masuk RS tidak langsung ke forensik tapi ke IGD, biasanya saya langsung di ruang jenazah."
"Namun ada kejanggalan di sana, umumnya jenazah langsung dibawa ke ruang jenazah, namun jenazah ternyata langsung di bawa ke ruang IGD," jelas Ahmad.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)