TRIBUNNEWS.COM - Ronny Talapessy, Kuasa Hukum Bharada Richard Eliezer alias Bharada E menilai persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (7/11/2022) kemarin kurang kondusif.
Pasalnya, antara penasehat hukum para terdakwa terkesan saling bantah- membantah dalam memberikan pertanyaan kepada para saksi.
Sebagaimana diketahui, dalam persidangan kemarin para penasehat dari tiga terdakwa hadir, yakni penasehat hukum Bharada Eliezer, penasehat hukum Ricky Rizal dan juga penasehat hukum Kuat Ma'ruf.
Hal ini diungkap Ronny Talapessy dalam tayangan Kompas Tv, Selasa (8/11/2022).
"Ada kekhawatiran kami ketika kami bertanya kemudian penasehat hukum yang lain bertanya ini seolah-olah bantah-bantahan."
"Nah ini kan menjadi kebingungan buat kami juga."
Baca juga: Ronny Talapessy: Penasehat Hukum Tak Leluasa Gali Keterangan Saksi karena Waktu Sidang Terbatas
"Contoh tadi kami menanyakan kepada petugas swab, kami menanyakan bahwa pada waktu Ferdi Sambo positif itu diswab di mana, (ternyata) di rumah Bangka."
"Lalu kami menanyakan dalam jangka waktu berapa hari baru swab lagi, (dijawab) hari ke 3 dan 1 minggu, berarti hari ketiganya di Bangka, ini kan menjelaskan terkait dengan isolasi."
"Tetapi dari pengacaranya Kuat Ma'ruf menanyakan juga malah diisolasinya di Saguling, nah ini yang kami sebenarnya takutnya, jangan terkesan bantal-bantah, kan kami mau menggali kebenaran materil fakta yang sebenarnya," jelas Ronny Talapessy.
Ronny sebenarnya keberatan dengan penggabungan sidang untuk tiga terdakwa ini.
Namun, Ronny meyakini bahwa Majelis Hakim memiliki maksud tersendiri untuk mengungkap kasus ini.
Sehingga Ronny menghormasti dan menghargai kebijalan Majelis Hakim tentang penggabungan tiga terdakwa dalam satu sidang ini.
"Sudah memohon dua kali, Minggu yang lalu kami sudah mohonkan agar bisa dipisah, kemudian tadi juga kami sudah memohon agar dipisah."
"Majelis Hakim menyampaikan pada saat ini belum diperlukan (dipisah) tapi nanti suatu saat nanti kalau memang sudah selesai pemeriksaan sanksi, nanti bisa dipisah (sidangnya)."
"Kami meyakin kami meyakinilah bahwa majelis hakim bisa melihat kualitas saksinya seperti apa," jelas Ronny.
Baca juga: Sempat Keberatan, Ronny Talapessy Siap Dampingi Bharada Eliezer Bertemu 2 Terdakwa Lainnya
Pasalnya Bharada Eliezer telah bersedia menjadi Justice Collaborator (JC) dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriasnyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J ini.
Apalagi, kata Ronny, dengan status JC ini, Bharada Eliezer pasti akan memberikan keterangan berbeda sendiri sesuai dengan fakta yang terjadi.
Sementara terdakwa lain, mungkin saja masih berupaya menutupi peristiwa pembunuhan itu.
"Richard Eliezer dari awal pernah diklaim oleh pengacaranya Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi bahwa Eliezer itu sendirian saja."
"Tapi akhirnya banyak fakta yang terbuka dari keterangan-keterangan para saksi lain yang dihadirkan."
"Contohnya, keterangan ajudan itu juga menguatkan keterangannya Richard Eliezer, yaitu tentang BAP contohnya tentang PCR ini, bahwa PCR di rumah Bangka biasanya. Ini juga dikuatkan lagi dengan kesaksian dari petugas dari swab."
"Jadi kami melihat bahwa fakta-fakta ini walaupun persidangannya penuh dengan dinamika bahwa kami percaya bahwa kebenaran itu pasti akan muncul," tegas Ronny Talapessy.
Baca juga: Penjelasan Ronny Talapessy Mengenai Saksi dari Manado yang Akan Ringankan Hukuman Bharada E
Apalagi, menurut Ronny, Bharada Eliezer cukup konsisten dalam memberikan keterangannya.
"Die konsisten dan dia bersikap ksatria, dia berkata jujur nah ini yang kami hormati," jelas Ronny.
Ditambah lagi keterangan yang diberikan sopir ambulans dan Adzan Romer.
Yakni soal kedatangan ambulans ke Duren Tiga, termasuk kejanggalan yang terjadi.
Sementara Romer sudah melihat bahwa ada pistol Ferdy Sambo sempat jatuh, kemudian ada sarung tangan yang dia lihat dan suara tembakan lebih dari lima kali yang ia dengar.
"Ini sebenarnya fakta-fakta yang terungkap di persidangan, kami bersyukur bahwa sesaksi-saksi yang hadir yang berkata jujur ini secara tidak punya beban menyampaikan semuanya."
"Jadi ini menguatkan posisi Richard tersendiri ini, yang menjadi konsen kami," kata Ronny Talapessy.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)