News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Peringati Hari Pahlawan Nasional, Badko HMI Jabodetabeka-Banten Tabur Bunga di TMP Kalibata

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Badko HMI Jabodetabeka-Banten melakukan Tabur Bunga di Taman Makam Pahlawan, Kamis (10/11/2022).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badko HMI Jabodetabeka-Banten melakukan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (10/11/2022).

Tabur bunga tersebut sebagai bentuk Evaluasi Kepemimpinan Jokowi-Maruf dengan tema: Dimana Kepahlawanan Jokowi-Maruf?

Baca juga: Sandiaga Uno Beri Apresiasi Animasi Balpil di Momen Hari Pahlawan

Ketua Umum Badko HMI Jabodetabeka-Banten, M Adhiya Muzakki menyampaikan masyarakat dihadapkan dengan berbagai macam persoalan.

“Masyarakat saat ini dihadapkan dengan kebijakan yang tidak populis, seperti keputusan pemerintah dalam menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis subsidi, Pertalite dan Solar," ujar Adhiya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (11/11/2022).

Adhiya menyebut salah satu misi besar Jokowi didalam Nawacita adalah bagaimana institusi kepolisian dapat menjadi harapan masyarakat tapi justru isntitusi kepolisian malah jadi pihak yang paling berperan dalam hilangnya nyawa di Kanjuruhan Malang.

“Kapolri di bawah Kepemimpinan Listyo Sigit Prabowo, dihadapkan dengan berbagai macam fakta kebringasan anggota polisi, bagaimana kita percaya institusi kepolisian kalau polisi saja membunuh polisi,” tegasnya.

Ironisnya keadaan tersebut tidak sesuai dengan tugas dan tanggung jawab polisi selaku pengayom masyarakat dengan anggaran yang diberikan kepada polri sebesar Rp 131,17 triliun.

“Hal semacam inilah yang harus diperhatikan dan harus ada pembenahan, sehingga tidak terlihat buruk di masyarakat," tutur Adhiya. 

Baca juga: Momen Hari Pahlawan, Tim Jurnalis Seejontor FC dan Aremania Beri Donasi ke Korban Tragedi Kanjuruhan

Selanjutnya, Adhiya mempertanyakan pertemuan G20 yang sebenarnya cukup rumit diselenggarakan karena terbentur Geopolitik yang tidak stabil.

Pertemuan KTT G20 di Bali menurutnya, tentu akan banyak kendala, dikarenakan adanya konflik perang dan masalah perdagangan.

“Amerika bertentangan dengan Turki dan China. Putin bersengketa dengan negara-negara Eropa. Bagi Indonesia, tentu menjadi tantangan tersendiri karena Indonesia menjadi Presidensi G20, kebetulan konflik dan dilema antar negara tak kunjung usai saat ini,” protesnya.

Baca juga: Kajati Riau Supardi Dapat Penghargaan Sebagai Pahlawan Petani Sawit dari Apkasindo

"Meminta Presiden Jokowi Menghentikan pendekatan keamanan dengan berlebihan pada aktivitas pengamanan G20. Meminta Presiden Jokowi membuka akses partisipasi keterlibatan masyarakat dalam penyelenggaraan G20," terangnya.

Presiden Jokowi juga diminta agar segara usut tragedi pelanggaran HAM Kanjuruhan, Malang.

Selain itu, juga terkait sistem pembenahan sistem Presisi di bawah Kepemimpinan LSP dan proporsional anggaran pada institusi Polri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini