News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Asal-usul Angklung, Simak Sejarahnya hingga Jadi Alat Musik Tradisional di Indonesia

Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Pertunjukan Angklung - Angklung merupakan alat musik yang terbuat dari bambu, dan menjadi alat musik khas Indonesia, simak asal-usul sejarahnya.

TRIBUNNEWS.COM - Angklung terkenal sebgai alat musik tradisional di Indonesia.

Asal-usul alat musik Angklung ini berasal dari daerah Jawa Barat.

Mengutip dari kemdikbud.com, Angklung terbuat dari tabung-tabung bambu.

Suara indah Angklung ini didapatkan dari tabung-tabung bambu tersebut yang digoyangkan.

Efek benturan antar bambu akan membuat Angklung mengeluarkan suara-suara cantik.

Angklung juga sudah terdaftar sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity dari UNESCO sejak November 2010.

Baca juga: Angklung Digital Inovasi Perguruan Tinggi Indonesia Bakal Diperkenalkan di Austria

Sejarah Angklung

Alat musik yang banyak ditemui di daerah Jawa Barat, terkhusus Sunda ini telah menjadi alat tradisional khas di Indonesia.

Penamaan Angklung sendiri berasal dari bahasa Sunda "Angkleung-angkleungan".

Kata "Angkleung-angkleungan" ini berarti gerakan pemain Angklung.

Karena suara yang dihasilkan berbunyi "klung" maka alat musik ini diberi nama "Angklung".

Sementara secara etimologis, Angklung berasal dari kata "angka" dan "lung".

Kata "angka" berarti sebagai sebuah nada, dan kata "lung" berarti pecah.

Jadi Angklung  merujuk nada yang pecah atau nada yang tidak lengkap.

Baca juga: Kenang Eril, Komunitas Angklung asal Bandung Unggah Video di YouTube, Bawakan Lagu Tanah Airku

Suara yang dihasilkan, membuat angklung disebut sebagai alat musik Internasional.

Kesenian Angklung juga mengalami perjalanan yang cukup panjang.

Angklung sempat mengalami perubahan bentuk, fungsi, sampai pada perubahan nada.

Tetapi hingga kini Angklung masih terus bertahan dan berkembang.

Kesenian tradisional Angklung mampu bertahan di tengah terjangan arus modernisasi.

Angklung telah dinobatkan sebagai warisan budaya milik Indonesia.

Deklarasi pengakuan Angklung sebagai warisan budaya ini telah dideklarasikan pada 16 Januari 2011.

Baca juga: Batik, Angklung, Wayang hingga Kuliner khas Indonesia Meriahkan Women Day di Tunisia

Sejumlah peserta menampilkan kesenian Angklung. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Bentuk Angklung terdiri dari dua atau lebih batang bambu.

Dikutip Tribunnews dari kembdikbud.go.id, ukuran Angklung terbagi dalam berbagai ukuran sesuai dengan kebutuhan tinggi rendahnya nada yang dibentuk menyerupai alat musik calung.

Menurut Dr. Groneman, Angklung telah ada di Nusantara, bahkan sebelum era Hindu.

Sebelumnya alat musik Angklung sudah ada di zaman Kerajaan Sunda.

Menurut catatan dari orang Eropa yang melakukan perjalanan ke Tanah Sunda pada abad ke-19 mengatakan bahwa di daerah ini sering terlihat “permainan” angklung oleh orang-orang setempat.

Angklung lebih populer di tanah Sunda, namun alat musik ini juga dikenal hingga di daerah-daerah di Pulau Jawa.

Baca juga: Mengenal Alat Musik Tradisional di Indonesia, Ada Angklung dari Jawa Barat

Menurut sejarah, Angklung telah dimainkan sejak abad ke-7.

Orang dari suku Baduy dari Desa Kanekes masih memainkan angklung tradisional dalam beberapa upacara adat mereka.

Pada zaman Kerajaan Sunda di abad ke 12 hingga abad ke16, Angklung digunakan sebagai bentuk pemujaan terhadap Nyai Sri Pohaci, sebagai lambang Dewi Sri (dewi padi/dewi kesuburan).

Selain itu Angklung juga dimaknai sebagai pemacu semangat dalam peperangan, sebagaimana yang diceritakan dalam Kidung Sunda.

Jaap Kunst dalam bukunya Music in Java menjelaskan bahwa, selain di Jawa Barat, Angklung juga bisa ditemui di daerah Sumatra Selatan dan Kalimantan.

Masyarakat lain juga mengenal alat musik Angklung ini, misalnya Lampung, Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Sejak November 2010, Angklung resmi ditetapkan sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity oleh UNESCO.

Hingga saat ini permainan Angklung masih terus mengalami perkembangan di Indonesia.

 (Tribunnews.com/Oktavia WW)

Artikel lain terkait Angklung

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini