Diketahui, dari keseluruhan kepala negara yang masuk dalam G20 hanya ada tiga kepala negara yang urung hadir, mereka adalah Presiden Rusia Vladimir Putin; selanjutnya Presiden Brazil Jair Bolsonaro dan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador.
Baca juga: Sulitnya Situasi Dunia Saat Presidensi G20 Indonesia, Menlu Retno: Semua Aset Diplomasi Kita Gunakan
Meski demikian, perwakilan pimpinan negara Rusia tidak sepenuhnya absen dalam gelaran tersebut, sebab ketidakhadiran Putin diwakilkan oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.
Karenanya, dengan dominannya pimpinan negara yang hadir dalam G20 itu, maka Imron menyebut kalau Indonesia telah berhasil membuat kondisi sedikit damai di tengah tantangan dunia.
"Kehadiran 50 persen+1 saja (dari total negara G20) itu sudah dianggap keberhasilan, apalagi 17 dari 20, itu saya kira merupakan prestasi yang perlu dicatat oleh kita," ucap Imron.
Tak hanya itu, keberhasilan Indonesia sebagai juru damai dunia juga terlihat dengan hadirnya Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping pada agenda G20 itu.
Padahal diketahui saat ini sedang terjadi persaingan global yang erat kaitannya dengan negara China dan Amerika Serikat.
Imron menilai, sedikit meredanya ketegangan di antara kedua negara tersebut, karena Indonesia selalu tuan rumah G20 mampu memberikan kesan hangat dan harmonis antar kepala negara yang hadir.
Sehingga, kata dia, kondisi G20 yang diperkirakan akan menjadi klimaks atas kehadiran keduanya, justru malah sebaliknya, penuh keakraban yang terjalin satu sama lain.
"Tuan rumahnya (Indonesia) mampu menciptakan suasana yang harmonis, hangat, tidak konfrontatif itu di satu sisi," tukas dia.