TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid mengatakan Leaders' Declaration (Deklarasi Pimpinan) atau Komunike yang disepakati dalam Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 Bali merupakan bentuk kepercayaan dunia atas kiprah Indonesia sebagai negosiator global yang dapat dilihat dari rekam jejak panjang kebijakan luar negeri termasuk posisi pemerintah Indonesia yang diambil dalam perang Ukraina-Rusia.
Meutya Hafid juga menilai Leader's Declaration sebagai keberhasilan pemerintah Indonesia dalam menavigasi berbagai polarisasi diantara negara G20.
“Serangkaian diplomasi pemerintah Indonesia mampu meyakinkan negara-negara G20 lain bahwa Indonesia adalah mitra yang dapat dipercaya, yang ingin menjembatani perbedaan. Dan kita sama-sama melihat bahwa 52 poin Leader’s Declaration berhasil dicapai melalui konsensus," kata Meutya Hafid dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (17/11/2022).
Baca juga: Deklarasi Pimpinan KTT G20 Hasilkan Komitmen Pendanaan untuk Pandemi dan Perlindungan Laut Dunia
Seperti diketahui, Indonesia telah sukses menyelenggarakan KTT G20 di Bali. KTT G20 ini menghasilkan dokumen Leaders Declaration yang berisi 52 poin utama dari sikap pemimpin G20.
Salah satu poin penting dari Leaders Declaration ini yaitu para pemimpin G20 sepakat akan pentingnya penegakan hukum internasional dan sistem multilateral yang menjaga perdamaian dan stabilitas.
Menurut Meutya Hafid, kesepakatan untuk menegakkan multilateralisme tidak lepas dari keberhasilan multilateralisme selama lebih dari 7 dekade yang telah menyelamatkan dunia dari tragedi perang dunia, dan telah membuat masyarakat dunia dapat bangkit dari pandemi Covid-19 yang tidak pernah terjadi sebelumnya.
Pada bagian akhir, politisi senior Partai Golkar dari daerah pemilihan (Dapil) Sumatera Utara itu menganggap keberhasilan Indonesia sebagai Presidensi G20, Indonesia akan disegani di mata internasional.
"Para negara anggota G20 dan dunia memperhitungkan Indonesia karena memiliki potensi sebagai kekuatan penengah," ujarnya.