TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menganggap pernyataan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Said Abdullah soal oposisi saat ini mau fotocopy PDIP, bentuk paranoid.
"Pernyataan yang paranoid sekaligus megalomania," kata Juru Bicara PKS Muhammad Kholid kepada Tribunnews.com, Selasa (22/11/2022).
Kholid menegaskan PKS mengambil sikap sebagai oposisi dalam rangka mewadahi aspirasi rakyat atas kebijakan pemerintah.
"Sikap oposisi PKS bukan sikap asal beda, asal bunyi, atau asal tolak. PKS bersikap oposisi di luar pemerintahan karena arus besar masyarakat menginginkan ada partai yang tetap konsisten di luar pemerintahan sebagai wadah aspirasi dan penyambung suara mereka," ujarnya.
Ia mengakui PKS menolak beberapa kebijakan pemerintah seperti UU IKN, UU Cipta Kerja, dan Kenaikan harga BBM.
"Namun ada juga kebijakan yang kami terima sepertik sikap tegas pemerintah yang membela hak-hak rakyat Palestina dari kezaliman Israel. Kami bersatu dalam isu kemanusiaan," ucap Kholid.
Selain itu, Kholid menuturkan PKS juga mendukung sikap tegas pemerintah kepada China yang sering melanggar batas-batas di area Laut Natuna Utara.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Said Abdullah mengatakan oposisi pemerintah saat ini berupaya melakukan fotocopy partainya ketika menjadi oposisi.
"Saya melihat oposisi sekarang mau memfotocopy PDIP. Karena menganggap oposisi PDIP dua periode, tiba-tiba PDIP menang," kata Said saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (21/11/2022).
Baca juga: Said Abdullah: Oposisi Sekarang Mau Fotocopy PDIP
Menurut Said, saat menjadi oposisi pemerintah, partainya tidak pernah kontra terhadap program pemerintah di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"PDIP tidak pernah oposisi terhadap program pemerintah, maka selama pemerintahan Bapak SBY, oposisi yang kami lakukan selalu terhadap kebijakan kebijakan-kebijakan Bapak Presiden. Oleh karena itu, publik bisa menerima," ujarnya.
Ia mengeklaim selama menjadi oposisi pemerintah PDIP tak pernah mengganggu program yang dicanangkan pemerintah.
"Kami tidak pernah selama oposisi mengganggu program progam pemrrintah. Karena kami yakini meski kami oposan program pemerintah adalah untuk rakyat," ucap Said.
Di sisi lain, kata Said, partainya tak hanya memberikan kritik pada era SBY, namun juga memberikan solusi.
"Kalau untuk rakyat, kami selalu welcome. Akan tetapi setiap kebijakan itu yang kami kritisi, tapi kami juga pada saat yang sama memberikan solusi dan itu diakui pemerintahan SBY ketika itu," ungkapnya.