TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi III DPR RI menggelar rapat kerja dengan Kejaksaan Agung.
Rapat dipimpin oleh Ketua Komisi III DPR RI Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul.
Dalam pemaparannya, Jaksa Agung ST Burhanuddin mengungkapkan pihaknya telah menyelesaikan ribuan kasus dengan penerapan keadilan restorasi sejak 2020 hingga November 2022.
Dia menyebut restorative justice menjadi program unggulan.
"Sejak dicanangkannya tahun 2020, Kejaksaan Agung telah melakukan penghentian penuntutan sebanyak 2.103 perkara," kata ST Burhanuddin di Ruang Rapat Komisi III, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (23/11/2022)
ST Burhanuddin melanjutkan, pada 2020 ada sebanyak 230 perkara.
Tahun 2021 sebanyak 422 perkara, kemudian tahun ini sebanyak 1.451 perkara.
"Di samping itu, berdasarkan pendekatan keadilan restoratif, Kejaksaan telah membentuk Rumah Restorative Justice atau Rumah RJ sebanyak 1.536 serta telah dibentuk 73 balai rehabilitasi di seluruh Indonesia," tandasnya.
Baca juga: Jaksa Agung Sebut Restorative Justice Utamakan Hak Korban, Contohkan Kasus Kakek Samirin-Nenek Minah