TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga mengatakan perempuan dan anak-anak korban gempa Cianjur membutuhkan pendampingan psikososial.
Bintang mengatakan pemetaan di 11 titik lokasi pengungsian diperlukan untuk pendampingan psikososial.
"Namun, dalam melakukan ini, KemenPPPA tidak bisa bekerja sendirian, butuh adanya kehadiran dari pemerhati perempuan dan anak untuk pendampingan psikososial," ujar Bintang melalui keterangan tertulis, Rabu (23/11/2022).
Dirinya juga meminta agar tempat pengungsian harus ramah perempuan dan anak, seperti toilet yang terpisah antara laki - laki dan perempuan.
Lalu penerangan yang baik untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, hingga dapur umum yang sudah berperspektif perempuan dan anak.
"Saya menyampaikan rasa prihatin, dan duka cita yang mendalam atas terjadinya bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur Jawa Barat, apalagi berdasarkan data sementara yang disampaikan oleh Pemerintah Kabupaten Cianjur, mayoritas korban merupakan anak-anak," ucap Bintang.
Bintang mengunjungi lokasi bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Selasa (22/11).
"Kedatangan saya hari ini adalah untuk meninjau langsung situasi di lokasi bencana untuk memastikan para pengungsi, khususnya perempuan dan anak, bisa mendapatkan penanganan yang baik,” ujar Bintang.
Baca juga: Warga Cariu Langsung Kumandangkan Dzikir dan Shalawat Saat Gempa Kembali Mengguncang
Seperti diketahui, gempa bumi magnitudo 5,6 terjadi pada Senin (21/11/2022), berpusat di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempa tersebut menyebabkan kerusakan pada berbagai fasilitas umum dan rumah warga.