News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sekeluarga Tewas di Jakarta Barat

Kesaksian Petugas Koperasi Pegadaian, Temukan Mayat Kondisinya Gembur di Kamar Rumah Kalideres

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pagar rumah lokasi penemuan empat mayat di perumahan Citra Garden Extension Blok AC5 Nomor 7, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat kini dipasang gembok.

TRIBUNNEWS.COM - Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Hariyadi menjelaskan kronologi saat tim koperasi simpan pinjam menemukan mayat di rumah satu keluarga yang meninggal di Kalideres, Jakarta Barat.

Dalam pernyataannya di konferensi pers yang dikutip dari Kompas Tv, Kamis (24/11/2022), Hengki  mengatakan bahwa pada saat tim koperasi simpan pinjam pegadaian mendatangi rumah itu, pintu dibukakan oleh Budianto, yang tak lain adalah paman dari hubungannya dengan keluarga di Kalideres itu.

Saat masuk, seketika bau busuk menyengat.

Karena penasaran, salah seorang tim koperasi simpan pinjam yang datang untuk menerima gadaian surat rumah itu bertanya kepada Budianto.

"Pada saat itu diterima oleh almarhum Budianto, begitu membuka gerbang langsung terasa bau busuk yang luar biasa pada 13 Mei 2022."

"Ditanyakan kepada pihak rumah, kok bau seperti ini, dijawab bahwa ini adalah got yang lupa dibersihkan," kata Hengki menirukan pembicaraan kedua pihak ini.

Baca juga: Ketahuan Simpan Mayat di Rumah, Paman Keluarga Kalideres Sempat Kejar Petugas: Jangan Lapor Polisi

Lalu tim koperasi pegadaian itu masuk ke dalam rumah dan diperlihatkan sertifikatnya.

Karena sertifikat ini atas nama Reni, yakni ibu dari Dian, petugas koperasi ini lantas meminta bertemu dengan yang bersangkutan.

Maka diantarlah petugas koperasi pegadaian itu ke kamar Reni.

Dian yang ikut menemani petugas itu lantas membuka kamar Reni dan meminta petugas pegadaian untuk tidak menyalakan lampu.

"Begitu pintu kamar dibuka, menyeruak bau yang lebih busuk."

"Ibu lagi tidur tapi jangan hidupkan lampu karena ibu saya sensitif terhadap cahaya kata anak atas nama Dian," jelas Hengki.

https://www.youtube.com/watch?v=rZymoBX5gwQ

Petugas yang curiga lantas menyalakan lampu flash handphonenya untuk memberikan penerangan.

Baca juga: Kasus Kematian Satu Keluarga Kalideres Dikaitkan dengan Puasa Sampai Mati, Ini Kata Polisi

Betapa kagetnya, ternyata sesosok perempuan yang dikunjunginya sudah menjadi mayat.

"Pada saat dibangunkan untuk mengecek sertifikat ini dipegang-pegang ini agak gembur, agak curiga."

"Tanpa sepengetahuan Dian, pegawai koperasi simpan pinjam ini menghidupkan flash HP-nya begitu dilihat langsung teriak takut."

"Petugas koperasi pegadaian ini menyatakan bahwa ini sudah menjadi mayat (kepada Dian)."

"Namun jawaban dari Dian, ibu saya ini masih hidup tiap hari masih saya berikan minum susu kemudian sambil menyisir dan rambutnya rontok semua," jelas Hengki menirukan jawaban Dian.

Mengetahui hal itu, petugas kemudian keluar dari kamar dan pergi dari rumah Kalideres itu.

Sebelum meninggalkan lokasi, tim petugas koperasi ini diminta oleh Budianto untuk merahasiakannya untuk tak melaporkan penemuan mayat di rumah Kalideres ini.

Baca juga: Ternyata Pasutri di Kalideres Meninggal Sejak Mei, Anak Sisiri Rambut dan Beri Susu ke Jasad Ibunya

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi di Perumahan Citra Garden Extension Blok AC5 Nomor 7, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (16/11/2022). Ia menyebut pihaknya mempertimbangkan memanggil ahli serangga untuk mengetahui waktu kematian sekeluarga tewas di Kalideres. (Tribunnews.com/ Rahmat W Nugraha)

Sebelumnya, satu keluarga yang beranggotakan empat orang ditemukan tewas di Citra Garden Satu Extention Blok AC 5 No 7, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022) sore.

Adapun empat orang yang ditemukan tewas itu terdiri dari pasangan suami istri, anak, dan ipar.

Identitas para korban yakni bapak bernama Rudyanto Gunawan (71), anak bernama Dian (42), ibu bernama Reni Margaretha Gunawan (66), dan paman bernama Budiyanto Gunawan (68).

Hengki mengatakan jika dua korban yakni Rudiyanto Gunawan dan Reni Margaretha Gunawan sudah meninggal sejak Mei 2022.

Dari keterangan para saksi, ditemukan fakta bahwa Budiyanto dan Dian hidup di dalam rumah tersebut dengan dua jenazah selama berbulan-bulan.

Hengki bahkan juga mengatakan ada keanehan dari sikap Dian yang sering menangis ketika keluar rumah.

Hal tersebut diketahui dari keterangan saksi-saksi.

“Dia keluar sambil nangis jadi foto-fotonya ada, posisi dia sambil nangis,” kata Hengki, Senin (21/11/2022) dikutip dari Wartakotalive.com.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(Wartakoltalive.com/Desy Selviany)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini