News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa Berpusat di Cianjur

Gempa Bumi Susulan Magnitudo 4,1 di Cianjur Kembali Terjadi, Masyarakat Lereng Perlu Waspada

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemandangan Jalan Labuan Cianjur, Desa Cibeureum, Kecamatan Cugunang, Cianjur, yang berjejer warung kopi dari bangunan semipermanen, sebelum terjadi longsor, pada Juli 2022. Kini, semua bangunan itu hilang, diterjang longsor dan materialnya masuk ke jurang pasca-gempa Cianjur berkekuatan 5,6 magnitudo pada Senin (21/11/2022) siang.

TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan adanya guncangan gempa bumi di wilayah Cianjur, Jawa Barat pada Jumat (25/11/2022) pukul 01.44 WIB.

Gempa yang terjadi Jumat dini hari ini berkekuatan magnitudo 4,1.

Mengutip Kompas.com, adapun pusat gempa berada di 12 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur dengan kedalaman 10 kilometer.

Sebelumnya, per Kamis (24/11/2022) pukul 17.00 WIB, BMKG melaporkan telah terjadi 206 gempa susulan di Cianjur dan sekitarnya.

Dari ratusan gempa susulan itu, 15 di antaranya dapat dirasakan guncangannya.

Terkait hal ini, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengimbau masyarakat untuk mewaspadai kawasan perbukitan dengan tebing curam.

Pasalnya guncangan ini dapat mengakibatkan ketidakstabilan lereng saat terjadi gempa kuat.

Baca juga: Bima Arya Kirim Bantuan untuk Korban Gempa Cianjur, Bawa Kain Kafan Hingga Kebutuhan Bayi

Menurut Daryono, gempa Cianjur tergolong dalam jenis gempa kerak dangkal.

Yakni kedalaman gempa berkisar hanya 1 hingga 30 kilometer.

Kendati demikian, gempa kerak dangkal sangat berpotensi menimbulkan rekahan permukaan.

Sehingga dapat lebih merusak bangunan di jalur sesar.

Baca juga: Lokasi Gempa Cianjur Malah Jadi Wisata Bencana, Warga Pasang Papan Sindiran, Hambat Evakuasi Korban

Masyarakat Lereng Waspada

Mengutip bmkg.go.id., Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengimbau agar masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah lereng-lereng dan perbukitan di Cianjur untuk lebih waspada.

Ini karena struktur tanah di wilayah lereng-lereng dan perbukitan di Cianjur sangat rawan bencana.

Tidak hanya rawan gempa bumi, lokasi ini juga sangat rawan longsor akibat banjir karena curah hujan tinggi.

Untuk itu, opsi relokasi tempat tinggal ke daerah yang lebih aman sangat dianjurkan.

"Perlu dipahami, bahwa banyaknya korban jiwa dan luka-luka dalam gempabumi Cianjur bukan diakibatkan guncangan gempabumi, melainkan karena tertimpa bangunan yang tidak sesuai dengan struktur tahan gempabumi," kata Dwikorita, Rabu (23/11/2022).

Dwikorita mengatakan gempa bumi ini dapat berulang setiap 20 tahunan, kemungkinan besar bencana serupa dapat terjadi kembali di Cianjur.

Apalagi topografi di wilayah lereng dan perbukitan tersebut tidak stabil dengan kondisi tanah yang rapuh atau lunak dan sering jenuh air akibat curah hujan yang cukup tinggi.

Baca juga: 8 Jasad Korban Gempa Cianjur Ditemukan, Guru TK Al-Azhar 18 Dalam Posisi Mendekap Anaknya

Berdasarkan laporan BMKG, di lokasi perbukitan dan lokasi sisa longsor masih ditemukan adanya retakan tanah.

Sehingga, jika terjadi hujan dengan instensitas tinggi di area retakan tanah tersebut, maka ada kemungkinan terjadinya longsor susulan.

Dikhawatirkan, lokasi di lereng-lereng dan perbukitan longsor dan mengakibatkan rumah-rumah warga rusak.

Untuk menghindari adanya penambahan korban, masyarakat yang tinggal di wilayah itu dapat selalu waspada.

Sebagian artikel telah tayang di https://video.kompas.com/watch/217385/gempa-berkekuatan-m-41-kembali-guncang-cianjur-dan-sekitarnya-pada-jumat-dini-hari

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Faryyanida Putwiliani)(Kompas.com/Timothy Afryano)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini