"Enggak kami undang, karena kami enggak mengundang yang kaitannya dengan politik," ujar Yusuf dalam keterangannya, dikutip Kamis (1/12/2022).
Yusuf pun menegaskan bahwa panitia penyelenggara tidak akan mengundang tokoh-tokoh yang menerapkan politik praktis untuk hadir dalam Reuni 212.
Sebab, agenda kali ini mengusung tema "Munajat Akbar dan Indonesia Bershalawat untuk Keselamatan NKRI" dan akan fokus pada kegiatan doa bersama dan bermunajat.
Atas dasar itu, panitia penyelenggara tidak ingin Reuni 212 dianggap ataupun dijadikan ajang berpolitik oleh para politisi.
"(Tokoh) politik praktis kami tidak undang, yang kami undang itu tokoh ulama, habib, ustaz, kiai, gitu," kata Yusuf.
Polisi Siapkan Kantong Parkir
Polisi menyebut akan ada sekira 3.000 massa yang akan hadir dalam kegiatan tersebut.
"Intinya kegiatan besok itu kegiatan ibadah kalau bicara ibadah kita berikan pelayanan yang terbaik. Terus kemudian kita harus tahu dulu jumlah masa berapa. Kalau kira-kira hasil rapat ini estimasi sekitar 1.500 sampai 3.000 informasi seperti itu," kata Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Timur AKBP Edy Surasa saat dihubungi, Rabu (30/11/2022).
Edy menjelaskan pihaknya sudah menyiapkan kantong-kantong parkir untuk mengantisipasi adanya lonjakan kendaraan massa yang akan hadir dan tidak ada parkir liar di sekitar lokasi.
"Kantong parkir terdekat di sana bisa menampung 200 bus kemudian di pewayangan di dalam untuk roda dua bisa 1.500. Artinya itu cukup tidak berdampak di jalan-jalan pada parkir sembarangan," ucapnya.
Skema pengalihan arus lalu lintas di lokasi pun telah disiapkan. Edy mengaku kebijakan pengalihan arus lalu lintas akan bersifat situasional.
"Hasil rapat dan koordinasi akan situasional. Kan kita nggak mau ganggu masyarakat karena itu jam aktif masyarakat. Jangan sampai masyarakat terganggu, komplain dengan acara ini," jelasnya.
Sumber: Tribunnews.com/Kompas.com