TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengisahkan sejak kecildirinya dipertontonkan dengan biografi para tokoh yang berasal dari Minangkabau, Minggu (4/12/2022).
Hal itu disampaikan Anies Baswedan, saat berada di Kantor Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumatera Barat.
"Masa kecil saya adalah masa kecil yang dipertontonkan dengan biografi para tokoh."
"Dan ketika pada masa itu, saya membaca para tokoh," kata Anies Baswedan.
Anies menjelaskan, tanpa disadari tokoh-tokoh yang dibacanya adalah tokoh-tokoh yang berasal dari Minang, mulai dari Agus Salim, kemudian Bung Hatta, dan deretan panjang lainnya.
"Sampai saat saya kuliah, saya sendiri berangkat ke Bukittinggi sekedar menyaksikan dengan dekat apa yang saya baca dari kecil," kata Mantan Gubernur DKI Jakarta.
Anies Baswedan mengatakan, setiap kali kembali ke Sumbar, itu bukan sekedar kembali ke sebuah Provinsi di Republik Indonesia.
"Tetapi Kembali ke tempat di mana memori masa kecil, imajinasi masa kecil tentang perjuangan yang ditorehkan di tanah Minang ini," kata Anies Baswedan.
Anies merasa bersyukur dan menjadi sebuah kehormatan bisa bersilaturahmi dengan Ninik Mamak, Bundo Kanduang, dan semua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau.
"Orang Minang terkenal hebat-hebat, dari Sutan Syahrir, Bung Hatta, sampai Muhammad Natsir. Dengan semangat solidaritas, kita kuat," kata Anies Baswedan.
Anies menyebutkan, ia mendapatkan amanah yang bukan dikejar, mendapatkan titipan bukan dari yang diduga.
"Kami menuntaskan kerja di Jakarta, dan di dua pekan terakhir sebelum saya bertugas, terdapat keputusan untuk mencalonkan," katanya.
Oleh karena itu, ia menyampaikan proses yang datang begitu awal tidak diduga sama sekali, dan tidak terencana sama sekali.
Ia berkeinginan mengembalikan satu kalimat terakhir dalam Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Itu yang harus dikembalikan, itu yang harus dikedepankan, itu yang harus dijadikan prioritas oleh kita semua."
"Tahun 2024 ada kesempatan untuk menentukan arah baru dengan pengemudi baru."
"Arah itu, Insya Allah arah untuk keadilan sosial. Itulah yang ingin kita ikhtiarkan bersama-sama, bila ini mendapatkan dorongan yang kuat dari Ranah Minang, maka efeknya menjangkau begitu banyak tempat," lanjutnya.
Ia melihat, jangkar Sumatera Barat ada dimana-mana, dikarenakan kecenderungan masyarakat Minang yang suka merantau seakan membentuk rajut tenun di Indonesia.
Dikarenakan disambut dengan adanya pantun, Anies juga membalas pantun yang dilontarkan saat dirinya hadir ke Kantor LKAAM Sumbar.
Baca juga: Setelah di Aceh, Anies Baswedan Langsung Safari Politik ke Sumatera Barat Hari Ini
"Sungguh indah alam ranah Minang,
Orangnya ramah saat beragama.
Betapa senanganya berada di Kota Padang,
Rasa hidup kembali semangat Bung Hatta.
Kupandang laut berombak tenang,
Betapa sejuknya bahasa pujangga.
Kita jemput kembali kejayaan Ranah Minang,
Hidupkan kembali perjuangan Buya Hamka.
Bapak Fauzi Bahar mantan Walikota Padang,
Bergema Asmaul Husna dimana-mana.
Terima kasih masyarakat Ranah Minang,
Mari kita berjuang bersama-sama". (TribunPadang.com/Rezi Azwar)
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Cerita Anies Baswedan di LKAAM Sumbar: Sejak Kecil Baca Tokoh Minang, Saat Kuliah ke Sumbar Sendiri