News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cerita Pramuka Saka Bahari 20 Hari Berlayar dan Berkemah di Sail Tidore 2022

Penulis: Naufal Lanten
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pramuka Saka Bahari saat berfoto bersama pejabat TNI Angkatan Laut ketika berkemah dalam rangka Sail Tidore 2022 di Lapangan Open Space, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, Kamis (24/11/2022).

Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan Pramuka Saka Bahari yang merupakan binaan TNI Angkatan Laut (AL) telah menyelesaikan rangkaian kegiatan Kegitan Pelayaran Pembentukan Karakter Maritim (PPKM).

Perjalanan pelayaran hingga perkemahan di Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara itu selesai dilaksanakan usai menempuh total 20 hari sejak diberangkatkan dari Jakarta pada 16 November 2022 lalu dan kembali tiba di ibu kota pada 5 Desember 2022.

Setelah hampir tiga pekan penuh mengikuti kegiatan PPKM, para peserta Pramuka Saka Bahari pun mendapatkan pengalaman menarik selama berlayar dan berkemah.

Satu dari ratusan Pramuka Saka Bahari yang ikut ialah Annisa Rahma Diani, Pimpinan Kontingen Daerah (Pinkonda) Banten.

Nissa, sapaan akrabnya, menuturkan suka dan duka mengikuti Sail Tidore 2022, terlebih ini merupakan pengalaman pertama menjadi penanggung jawab Pramuka dari daerah Banten.

Sebelumnya, wanita kelahiran 12 Oktober 2001 ini menjadi peserta pada Sail Nias 2019.

“Jadi sebenarnya di Tidore kemarin itu, puncaknya ini berkesan banget sih buat aku dan adik-adik aku,” kata Nissa.

Lebih jauh mahasiswa jurusan Sistem Informasi Universitas Terbuka ini menuturkan sejumlah tantangan saat mengayom adik Pramuka Saka Bahari.

“Tentunya ada banyak culture shock-nya,” ujarnya.

Ia pun lantas menyebutkan bahwa perbedaan kebiasaan dan situasi itu tercermin dari cuaca yang cenderung lebih panas saat tiba di Tidore.

Padahal selama pelayaran, para Pramuka Saka Bahari terbiasa tinggal di ruangan ber-AC. Kemudian perbedaan zona waktu dari WIB ke WIT pun menjadi catatan tersendiri.

“Perbedaan waktunya 2 jam. Jadi yang di rumahnya biasanya masih tidur, di sana kita sudah bangun. Di sana yang biasanya kita udah tidur, di sini kita masih melek,” ucap anak kedua dari lima bersaudara ini.

Di sisi lain, warga Kota Cilegon, Banten ini menambahkan bahwa umumnya para Pramuka Saka Bahari menganggap kegiatan ini tak hanya berlayar dan berkemah.

Baca juga: Pramuka Saka Bahari 20 Hari Berlayar dan Kemah di Sail Tidore 2022, Melatih Mental dan Kemandirian

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini