TRIBUNNEWS.COM, LUMAJANG - Ribuan warga dari beberapa desa terdampak erupsi Gunung Semeru mengungsi di Balai Desa Candipuro, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Minggu (4/12).
Satu warga Desa Sumberwuluh, Fatini (40) mengaku panik saat erupsi Gunung Semeru melanda sekira pukul 02.40 dini hari.
Fatini pun segera bergegas menuju tempat aman bersama warga yang lain.
"Langsung menuju tempat paling aman kemudian bersama-sama menyelamatkan diri," ujar Fatini.
Fatini mengaku trauma dengan peristiwa erupsi yang kembali terjadi setelah sebelumnya terjadi pada Desember 2021.
"Ketika dengar kabar ada erupsi langsung tidak bisa mikir apa-apa, pokoknya selamat saja. Saya hanya membawa dompet dan langsung mengajak suami dan dua anak saya menyelamatkan diri," bebernya.
Sementara itu, Bupati Lumajang, Thoriqul Haq menegaskan akan memberlakukan status tanggap darurat selama 14 hari.
"Kami masih berfokus pada penanganan bencana. Pendirian dapur umum juga sedang didirkan di sejumlah titik termasuk Desa Penanggal ini," ungkap Thoriqul.
Thoriq mengatakan pihaknya masih akan terus melakukan pemantauan di sejumlah titik terdampak. "Saya mau ke Kajar Kuning sebentar lagi," tutupnya.
Hujan Abu
Hujan abu akibat awan panas guguran (APG) gunung Semeru sudah tiba di Malang.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Jawa Timur Sudono mengatakan ada laporan dari warga di Kecamatan Ampel Gading hujan abu vulkanis sudah muncul.
"Hanya abu saja yang masuk ke wilayah Malang ada laporan dari warga di Ampel Gading," ujar Sudono.
Kendati demikian Sudono memastikan tidak ada kerusakan atau korban jiwa akibat hujan abu vulkanis di Kabupaten Malang, Jawa Timur. "