TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) kecewa karena aksi demonstrasi yang pihaknya lakukan tidak disambut langsung oleh anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Padahal, pihaknya berharap, jika bertemu langsung dengan para petinggi KPU segala keluhan dan aspirasi yang mereka bawa dalam demo dapat tersampaikan dengan baik.
Namun, aksi yang berlangsung di depan Kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat ini PRIMA hanya disambut oleh Deputi Bidang Dukungan Teknis KPU Eberta Kawima.
"Jadi tadi kami ditemui oleh pak Wima, Eberta Kawima, mewakili komisioner dan kesekjenan yang mana sebenarnya harapan kami bisa bertemu dengan salah satu pimpinan KPU RI," kata Juru Bicara DPP Prima, Farhan Abdillah Dalimunthe, kepada awak media, Kamis (8/12/2022).
Tidak tanpa alasan, PRIMA hendak bertemu langsung dengan pimpinan KPU adalah karena mereka merasa persoalan terkait keberlangsungan tahapan Pemilu 2024 bukan semata-mata soal adminstratif saja.
Namun pihaknya menduga hal tersebut berkaitan dengan persoalan politik, sehingga menjegal partai partai baru untuk berkontestasi di pemilu 2024.
Dengan tidak adanya petinggi yang menerima, Farhan merasa audiensi pihaknya dengan KPU tidak menghasilkan apa-apa.
"Beliau (Wima) minta maaf tidak bisa beri banyak tanggapan karena hanya ditugaskan untuk menerima perwakilan parpol sehingga tidak menghasilkan apa-apa sebenarnya," kata Farhan.
"Itu yang membuat kami cukup kecewa. Dari awal kami coba berkoordinasi mengetahui bahwasanya tidak ada pimpinan di sini," sambungnya.
Baca juga: Layangkan Protes, PRIMA Akan Geruduk Kantor KPU Kamis Pekan Ini
Namun PRIMA tidak berhenti sampai di sini, jika tuntutan dan aspirasi pihaknya belum juga didengar dan dikabulkan, Farhan mengatakan pihaknya akan melakukan aksi demo lebih besar lagi.
Ia menegaskan, aksi dengan massa lebih banyak ini akan berlangsung pada tanggal 14 Desember mendatang bertepatan dengan hari KPU mengumumkan partai politik yang menjadi peserta Pemilu 2024.