TRIBUNNEWS.COM - Tes Poligraf merupakan sebuah tes untuk mendeteksi kebohongan.
Sementara Poligraf merupakan mesin di mana beberapa ('poli') sinyal dari sensor direkam pada satu strip kertas bergerak ('grafik).
Dalam tes Poligraf akan mendeteksi sejumlah indikator fisiologis yakni denyut nadi, tekanan darah, pernapasan, dan konduktivitas kulit.
Dari indikator tersebut dalam tes Poligraf tersebut dapat mengindikasikan bahwa seseorang tidak jujur saat ditanya serangkaian pertanyaan.
Dikutip dari laman Howstuffworks, tes Poligraf biasanya digunakan dalam proses penyidikan kepolisian.
Tak hanya itu, tes Poligraf juga dibutuhkan untuk melamar pekerjaan yang bersinggungan dengan pemerintah seperti Biro Penyelidikan Federal (FBI) dan Central Intelligence Agency (CIA).
Baca juga: Hasil Tes Poligraf Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Terindikasi Bohong, Ahli: Keakuratan 93 Persen
Saat seseorang sedang menjalani tes Poligraf, tubuhnya akan dipasang empat hingga enam sensor.
Adapun cara melakukan tes Poligraf yakni melalui sejumlah tahapan sebagai berikut:
Tahapan Tes Poligraf
Dikutip dari Howstuffworks, pelaksanaan tes Poligraf akan melalui proses panjang yang dibagi menjadi sejumlah tahap mulai dari pretest, wawancara, hingga posttes.
Diketahui bahwa tingkat keakuratan tes Poligraf ini mencapai 87 persen.
Berikut tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan tes Poligraf:
1. Pretest
Dalam tahap ini terdiri dari wawancara antara pemeriksa dan peserta tes Poligraf.