Ia pun mengonfirmasi soal luka sayatan pisau di tubuh Brigadir J.
Menurut dia, luka sayatan tersebut merupakan bekas autopsi pertama kali yang telah dilakukannya pada 8 Juli 2022 lalu.
"Bekas sayatan itu saya lakukan dengan sengaja untuk mengeluarkan peluru," kata Dokter Farah.
Baca juga: Ricky Rizal Buat Grup WhatApps Duren Tiga Setelah Empat Hari Pembunuhan Brigadir Yosua
Farah menuturkan bahwa tak ada luka tusukan atau sayatan di tubuh Brigadir J saat pertama kali dia melakukan autopsi.
Luka di sekujur tubuh Brigadir J murni karena luka tembakan.
"Di luar yang saya lakukan saat pertama kali jenazah datang tidak ditemukan luka-luka lain selain luka tembak," katanya.
3. Dua Tembakan Mematikan
Farah mengungkap tembakan pada dada dan kepala Brigadir J berakibat fatal.
Saat itu pihaknya menemukan ada tujuh luka tembak masuk di tubuh Brigadir J di antaranya berada di kepala belakang sisi kiri, bibir bawah sisi kiri, puncak bahu kanan, dada sisi kanan, pergelangan tangan kiri sisi belakang, kelopak bawah mata kanan, dan jari manis tangan kiri.
"Dari tujuh luka tembak yang ditemukan, ada dua yang bersifat fatal atau dapat menimbulkan kematian yaitu luka tembak pada dada sisi kanan, yang kedua yang kedua luka tembak masuk yang ditemukan pada kepala bagian belakang sisi kiri," jelas Farah.
4. Satu Proyektil Bersarang di Tubuh Brigadir J
Farah pun mengungkap pada saat diautopsi ada satu proyektil peluru yang masih bersarang di dada kanan jenazah Brigadir J.
"Kami temukan bersarang ada di dada. Dada sisi kanan," kata Farah.
Farah pun menyatakan bahwa proyektil anak peluru yang masih bersarang hanya satu buah.