News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Operasi Tangkap Tangan KPK

3 Pernyataan Kontroversi Luhut Binsar Pandjaitan, Kritik OTT KPK hingga Wacana Pemilu 2024 Ditunda

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Luhut Binsar Pandjaitan saat nonton bareng film Ngeri Ngeri Sedap di Epicwalk XXI, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (11/6/2022). Pernyataan Luhut Binsar soal OTT KPK menjadi sorotan. Simak tiga pernyataan kontroversi Luhut berikut ini.

Tak hanya soal big data, Luhut juga mengklaim Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyetujui wacana Pemilu 2024 ditunda.

"Kalau nggak setuju rame-rame ya nggak masalah, Pak Presiden juga nggak masalah."

"Tapi orang pada takut aja yang sudah pengen jadi (presiden) ketunda," paparnya.

3. Kesempatan menjadi Presiden hanya dimiliki orang Jawa

Luhut Binsar Pandjaitan dan Rocky Gerung (Kolase Tribunnews)

Saat bicara soal Pemilu 2024 bersama Rocky Gerung, Luhut Binsar Pandjaitan menyinggung soal Presiden harus orang Jawa.

Dalam kesempatan itu, ia mengatakan jika bukan orang Jawa, maka harus tahu diri untuk tidak mencalonkan diri sebagai Presiden.

Baca juga: Luhut Kritik KPK yang Lakukan OTT Terlalu Sering: Buat Negeri Ini Jelek Banget

“Apa harus jadi Presiden kau bisa ngabdi? Kan enggak juga, harus tahu diri juga lah."

"Kalau kau bukan orang Jawa,” kata Luhut pada September 2022 lalu, dikutip dari TribunnewsBogor.com.

"Kalau Anda bukan orang Jawa, pemilihan langsung hari ini, saya enggak tahu 25 tahun lagi, udah lupain deh."

"Nggak usah kita memaksakan diri, kita sakit hati. Yang bikin sakit hari ini kita sendiri loh,” imbuhnya.

Pernyataan Luhut tersebut dibenarkan Rocky Gerung.

Menurut Rocky Gerung, apa yang disampaikan Luhut sesuai fakta antropologi Indonesia.

“Wah ini poin bagus, jadi terimalah fakta itu, fakta antropolgi kita,” ujar Rocky Gerung.

“Saya ingatin bahwa antropologi kita itu basisnya adalah etnis civil, dan faktualitas itu yang kadang kala membatalkan ambisi orang untuk jadi Presiden,” tambahnya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Garudea Prabawati/Naufal Lanten, TribunnewsBogor.com/Vivi Febrianti, Kompas.com/Syakirun Ni'am)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini