News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pendidikan Akan Bebaskan Bangsa dari Konservatisme dan Kekolotan

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bedah buku yang ditulis oleh 23 rektor dan guru besar berjudul “Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta” di Universitas Terbuka Convention Center, Pamulang, Tangerang Selatan, Rabu (21/12/2022).

TRIBUNNEWS.COM, TANGSEL - Buku yang ditulis oleh 23 rektor dan guru besar berjudul “Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta” memberi pelajaran penting soal bagaimana mahasiswa dan anak muda Indonesia jangan berada di zona nyaman.

Bahwa menjadi pemimpin dalam kehidupan itu takkan mungkin terjadi tanpa meniti jalan intelektual.

Hal itu diungkap Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto dalam acara bedah buku itu dilaksanakan secara hybrid, dipisatkan di Universitas Terbuka Convention Center, Pamulang, Tangerang Selatan, Rabu (21/12/2022).

Hasto Kristiyanto hadir bersama ratusan peserta bedah buku.

Sebagai pembahas dalam bedah buku adalah Bonnie Triyana (sejarawan) dan Dr. Karjono (Wakil Ketua BPIP).

“Buku ini mengajarkan kita bahwa kita belajar menjadi pemimpin harus didasari oleh jalan intelektual. Tak ada pemimpin bangsa mendisain masa depan diri dan bangsanya tanpa terlebih dahulu membaca buku, berdiakektika dalam alam pikir, membenturkan dengan persoalan bangsa, dan membangun daya imajinasi masa depan. Tradisi intelektual Soekarno-Hatta juga sama,” kata Hasto.

Baca juga: Bedah Buku “Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta” oleh para Rektor di Universitas Terbuka

Lewat buku, keduanya mampu menghadapi jalan terjal dan berliku.

Entah dipenjara atau dibuang. Kekuatannya berasal dari kemampuan melihat masa depan akibat pembelajaran mendalam atas sejarah bangsa, bagaimana dunia bergerak, lewat buku-buku.

Pelajaran selanjutnya adalah soal falsafah merdeka belajar, bahwa mahasiswa dan anak muda Indonesia harus keluar dari menara gading intelektual yang elitis dan di awang-awang.

Bahwa pendidikan harus dipastikan benar-benar membumi untuk menjawab persoalan yang dihadapi rakyat.

“Dengan buku ini, terbangun spirit agar kita membedah masalah hidup kita dengan ilmu. Kalau teman mahasiswa mampu galang ide, imajinasi, dan spirit, maka anda akan mampu merumuskan bagaimana masa depan diri sendiri, bangsa dan negara anda,” urai Hasto.

“Alangkah hebatnya jika kampus bisa menggembleng mahasiswanya agar kuasai iptek, karena itulah jalan terbaik bagi kemajuan bangsa. Tak ada jalan terbaik kemajuan bangsa tanpa mengusai iptek yang membumi,” tukas Hasto.

Berikutnya, Hasto mengatakan buku ini mengajarkan mengenai dedication of life bagi bangsa dan negara.

Dengan mempelajari Soekarno-Hatta, mahasiswa diharap bisa mentradisikan kepemimpinan intelektual dengan membaca buku, diskusi, percobaan ilmiah yang kokrit.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini