News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Natal 2022

Natal 2022, Wakil Ketua MUI Sebut Hidup Harmonis di Tengah Keberagaman Bagian dari Muamalah

Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dr. KH. Marsudi Syuhud mengungkapkan kolaborasi warga dalam momentum Natal ini adalah hal yang sangat penting.

Lebih lanjut, Marsudi menjelaskan Natal kali ini menjadi Natal pasca pandemi Covid-19.

Tetapi pihaknya mengimbau penyakit akan ada terus menerus, sehingga kewajiban umat adalah menjauhkan diri dari wabah dan penyakit.

“Kita jangan mendekati mudharat, maka jangan salaman dulu jika menyebabkan penularan virus."

"Menjaga jiwa yang paling utama sebagai umat beragama, dan kesehatan adalah bagian dari menjaga jiwa,” tambahnya.

Wakil Ketua MUI juga menyatakan bahwa MUI berperan dalam menjaga Kamtibmas.

“Para kiai, ustad, dari pusat hingga kampung, bersama masyarakat agar dapat memahami bagaimana hak-hak bertetangga, hak-hak berbangsa, berkeluarga dan berteman."

"Hari ini kita menghormati Natalan. Bertetangga saja perlu saling menghormati. Karena itulah, pentingnya kita menjaga perilaku sehari-hari atau muamalah, agar sama-sama nyaman,” tuturnya.

Menurut Marsudi terkait mengucapkan Selamat Natal. ada yang mengatakan boleh tidak boleh, itu adalah pendapat.

Yang penting saling menghormati dan menjaga harmonisasi dan tanpa saling menuntut. Selalu ucapkan yang baik.

Pihaknya juga menekankan bahwa perbedaan itu rahmah.

“Kita cari rahmahnya (kenyamanan hati) bukan menggali perbedaan dengan mengungkit-ungkit keburukan. Jaga yang baik-baik dalam hidup satu sama lain,” imbuhnya.

Pesan terakhir, Marsudi mengingatkan sesuatu yang paling mahal adalah rukun.

“Rasullullah telah mengingatkan umat bahwa silaturahmi bisa menambah rejeki, connectivity one and another," ujarnya.

Ia melanjutkan, silaturahmi tidak dibatasi oleh agama tertentu.

"Di mana Anda berada, dengan tetangga pun tetap silaturahmi. Apalagi dalam berbangsa, tetaplah menjadi satu, memberi ruang untuk diskusi, saling memaafkan, dan jangan mencari persoalan-persoalan memicu konflik."

"Insya Allah, 2024 Indonesia bisa kenyal ketika dihadapkan dengan berbagai situasi karena tetap bisa bersatu,” tutupnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini