News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cuaca Ekstrem

Waspada Cuaca Ekstrem, Bagaimana Prediksi Cuaca di Wilayah Jabodetabek pada Hari Ini Menurut BMKG?

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Hujan Lebat. Potensi cuaca ekstrem diprediksi akan terjadi di kawasan Jabodetabek hingga awal Tahun Baru 2023, bagaimana prediksi cuaca hari ini menurut BMKG?

Malam: Hujan ringan

Dini hari: Hujan petir

Suhu: 24-29 derajat celcius

Kelembaban: 85-95 persen

Kepulauan Seribu

Pagi: Hujan ringan

Siang: Hujan ringan

Malam: Berawan

Dini hari: Hujan ringan

Suhu: 25-28 derajat celcius

Kelembaban: 85-95 persen.

BRIN Lakukan Modifikasi Cuaca

Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) saat ini digunakan dalam upaya untuk mengurangi intensitas hujan yang berpotensi menimbulkan banjir di wilayah Jakarta dan kota penyangga di sekitarnya seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

Penyemaian garam (NaCl) pada potensi awan yang hendak melintasi langit Jabodetabek ini pun dilakukan menyesuaikan dengan arah angin.

Tentunya ini mengacu pada informasi yang diberikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Baca juga: Badai Jakarta 28 Desember, Ini 18 Wilayah yang Berpotensi Terdampak Menurut BRIN

Koordinator Laboratorium TMC Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Budi Harsoyo mengatakan bahwa penyemaian garam akan coba dilakukan pada awan tersebut untuk segera menciptakan hujan buatan yang diharapkan segera jatuh ke laut.

"Kita akan coba menjatuhkan di area laut," kata Budi, dalam tayangan Kompas TV, Rabu (28/12/2022).

Penyemaian ini tentunya melihat potensi awan yang ada, menyesuaikan dengan arah angin yang bergerak.

Jika angin mengarah dari Barat, maka hujan pun akan dijatuhkan di perairan Selat Sunda. "Kalau angin ini arah dari Barat, maka kita akan jatuhkan di Selat Sunda," jelas Budi.

Sedangkan jika arah angin selama masa penyemaian itu mengarah dari Selatan, maka hujan buatan pun akan dijatuhkan di perairan wilayah Sukabumi, Jawa Barat.

Tapi kalau angin dari arah Selatan. Maka kita akan jatuhkan di wilayah perairan Selatan Sukabumi," papar Budi.

Teknologi ini, kata dia, digunakan untuk mencegah terjadinya hujan dengan intensitas sangat tinggi di wilayah Jakarta dan Jawa Barat. Hal ini mengacu pada kondisi curah hujan yang tinggi beberapa hari terakhir ini.

"Strategi yang akan kami lakukan mengamankan pantura Jabar dan Jakarta, kita mencegah awan-awan yang terpantau dari radar BMKG masuk ke Jakarta dan pantura," tutur Budi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini