TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate
membantah isu yang menyebut dirinya mundur dari Kabinet Indonesia Maju.
Johnny menyatakan dirinya masih bertugas sebagai menteri.
"Kami sampaikan hingga saat ini kami masih melaksanakan tugas dan fungsi yang dipercayakan oleh Bapak Presiden sebagai anggota Kabinet Indonesia Maju," kata Johnny dalam keterangannya, Kamis
(5/1).
Johnny menegaskan perombakan kabinet adalah kewenangan presiden. Reshuffle merupakan hak prerogatif presiden sesuai dengan konstitusi Indonesia.
“Namun demikian perlu ditegaskan kembali bahwa membentuk dan merubah atau mengganti
anggota kabinet sepenuhnya menjadi kewenangan prerogatif Presiden sesuai Konstitusi Indonesia,” katanya.
Jhonny pun percaya bahwa setiap partai politik di Indonesia memahami akan hak prerogatif yang dimiliki presiden itu. Maka itu ia meminta partai politik memaklumi dan menjaga hak konstitusional presiden tersebut.
“Marilah kita bersama menjaga agar informasi yang didistribusi dan ditransmisikan kepada masyarakat terlebih dahulu harus dikonfirmasi agar akurasinya dapat dipertanggungjawabkan dan demi mencerdaskan masyarakat,” ujarnya.
Sebelumnya beredar kabar Johnny G. Plate mundur dari jabatan Menkominfo. Ia dikabarkan mundur seiring menguatnya isu perombakan kabinet yang akan dilakukan presiden dalam waktu dekat.
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem juga telah membantah isu sekjen partainya itu mundur sebagai Menkominfo. Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali mempertanyakan pihak yang menyebarkan isu tersebut.
"Enggak bener itu. Yang edarkan siapa? Yang goreng-goreng siapa lagi itu? Bilang,
yang enak digoreng itu tahu, tempe bukan berita bohong," kata Ali.
Ali mengaku telah berkomunikasi dengan Johnny. Menurutnya, dalam komunikasi itu tak ada pembicaraan mengenai pengunduran diri tersebut.
"Saya barusan bicara sama pak Johnny. Kalau untuk mundur enggak," ujar Ali.
Ia pun tak mengetahui apakah isu tersebut sudah didengar oleh Ketua Umum Nasdem Surya Paloh.
"Pak Surya lagi di luar negeri. Tapi menurut kami kabar itu enggak benar," tandasnya.