“Profesional bisa berasal dari kalangan organisasi pengusaha seperti KADIN, mantan Ketua Kadin seperti Rosan Roeslani,” ujarnya.
Baca juga: Ekonom: Isu Reshuffle Tak Berdampak ke Perekonomian RI
Sebelumnya, Pengamat politik Agung Baskoro menyebutkan bahwa politisi dari PDI Perjuangan berpotensi besar mengisi kekosongan kursi jika menteri dari NasDem terkena reshuffle.
Tak hanya PDIP, parpol lain turut berpotensi mengisi kekosongan kursi menteri, di antaranya Golkar hingga Gerindra.
“Secara kuantitatif, kursi/suara di parlemen, besar kemungkinan kader-kader PDIP, Gerindra, dan Golkar akan menggantikan Menteri-Menteri Nasdem jika reshuffle jadi dilakukan,” kata Agung Baskoro saat dihubungi, Jumat (13/1/2023).
“Baik sekadar mengurangi jatah menteri nasdem maupun mendepak seluruh kader Nasdem di kabinet,” sambungnya.
Agung menyebut sejumlah nama yang berpotensi mengisi kursi menteri pasca-reshuffle.
“Kader PDIP seperti Budiman Sudjatmiko mengemuka. Sementara di sisi Gerindra, muncul figur Erzaldi Rosman dan Golkar, sosok Ahmad Dolly Kurnia patut dipertimbangkan,” ujarnya.
Baca juga: Soal Reshuffle: NasDem Ngaku Tak Baper, Sebut Jokowi Bukan Raja, Dukungan Tidak Datang dari Langit
Selain PDIP, Golkar dan Gerindra, Agung mengatakan ada partai politik di luar jika dilihat secara kualitatif.
Partai Perindo menjadi satu opsi yang dapat dipertimbangkan. Partai yang diketuai Hari Tanoesoedibjo ini memiliki bisnis media yang punya pengaruh kuat untuk partai politik.
“Karena partai ini juga memiliki media yang lebih solid dari Nasdem di luar hadirnya tokoh-tokoh berpengaruh seperti Tuanku Guru Bajang, Ferry Kurnia, Mahyuddin,” kata Agung.
Di sisi lain, ia mengingatkan agar Presiden Jokowi memastikan bahwa kinerja menteri yang berpotensi terkena reshuffle ini telah bekerja dengan baik.
Hal itu supaya tidak meninggalkan kesan politis jika nantinya kocok ulang resmi dilakukan.
“Presiden hendaknya tak lupa memastikan bahwa kinerja para menteri di luar kader-kader NasDem, memang sudah sesuai harapan,” ucap Agung.
“Agar reshuffle yang dilakukan tak identik dengan pertimbang politik semata, namun juga ada soal-soal substantif yang utama terkait kinerja, kebijakan yang dihasilkan dan prestasi yang sudah ditunjukkan,” lanjutnya.
Baca juga: PDIP Beri Pertimbangan Reshuffle ke Jokowi hingga Kemungkinan Kursi Kosong Diisi Kadernya