News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembunuhan Beracun di Bekasi dan Cianjur

Update Kasus Pembunuhan Berantai di Bekasi, Istri Wowon Dicekik Duloh, Polisi Temukan Uang Rp 1 M

Penulis: Rifqah
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wowon Erawan pelaku pembunuhan berantai (kiri). Lubang di pekarangan rumah Wowon yang dijadikan tempat mengubur korban (kanan). Polisi mengungkapkan bahwa istri kelima tersangka pembunuhan berantai di Bekasi, Wowon yakni Halimah ternyata tewas dibunuh oleh Solihin alias Duloh.

TRIBUNNEWS.COM - Polisi mengungkapkan bahwa istri kelima tersangka pembunuhan berantai di Bekasi, Jawa Barat, Wowon Erawan yakni Halimah ternyata tewas dibunuh oleh Solihin alias Duloh.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko.

Wowon, kata Trunoyudo bahkan tidak mengetahui jika istrinya Halimah dibunuh oleh Duloh.

"Wowon enggak tahu kalau H (Halimah) tewas dibunuh sama si Duloh," kata Trunoyudo, Sabtu (21/1/2023), dikutip dari Wartakotalive.com.

Diketahui, Wowon hanya tahu jika Halimah meninggal karena sakit.

Sebelumnya, Halimah memang diketahui sudah sakit, tetapi meninggalnya disebabkan karena dicekik oleh Duloh.

Baca juga: KRONOLOGI Pembunuhan Berantai Wowon, 9 Orang Tewas, Berawal dari Siti TKW Ingin Gandakan Uang

"Dia tahunya meninggal karena sakit, padahal sesuai interogasi si Duloh, H (Halimah) itu memang sakit tapi dibunuh Duloh, dicekik," ucap Trunoyudo.

Lantaran menganggap kematian Halimah itu wajar, pihak keluarga memakamkan Halimah di Cilicin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

"Nah si Halimah diserahkan ke keluarganya karena dalam kondisi meninggal seakan-akan meninggal wajar," ungkap Trunoyudo.

Wowon Nikahi Anak Halimah

Setelah istrinya, Halimah tewas, Wowon menikahi Ai Maemunah, yang merupakan anak dari Halimah.

Dari pernikahan tersebut, Wowon dan Ai Maemunah dikaruniai dua anak bernama Bayu dan Neng Ayu.

Polisi Temukan Uang Rp1 Miliar

Dalam proses penyelidikan kasus pembunuhan berantai ini, polisi menemukan uang Rp 1 miliar.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimun) Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan, bahwa uang Rp1 Miliar yang ditemukan itu diperoleh dari para tenaga kerja wanita (TKW) yang ditipu oleh Wowon cs.

Wowon cs mendapatkannya dengan modus penggandaan uang, setelah itu korban dibunuh.

Polisi mengungkapkan bahwa sebagian korban pembunuhan berantai di Bekasi oleh Wowon alias Aki cs adalah istri Wowon hingga anaknya sendiri. (Kolase Tribunnews)

Baca juga: Ditemukan Uang Rp 1 Miliar dari Para Tersangka Pembunuhan Berantai, Wowon Cs Incar TKW Jadi Korban

"Kemudian terkait dana-dana yang kita temukan ini, kita masih mendalami lagi hasil keterangan tersangka ini, jumlahnya kurang lebih Rp1 miliar," ujar Hengki, dikutip dari Wartakotalive.com, Jumat (20/1/2023) kemarin.

Uang yang dikumpulkan tersebut, diketahui ditransfer ke rekening atas nama tersangka M Dede Solehudin.

Pihak kepolisian, kata Hengki masih melakukan pendalaman terkait hal tersebut.

"Tapi masih kami dalami lagi. Ini belum tuntas. Ini masih kita dalami."

"Ini kan baru dua hari yang lalu. Penyidikan kami ini sifatnya berkesinambungan," katanya.

Sebagai informasi, kasus pembunuhan berantai ini terungkap setelah satu keluarga di Bekasi ditemukan keracunan, di mana tiga di antaranya meninggal dunia.

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil menjelaskan, setelah mendapatkan laporan tersebut, pihaknya langsung melakukan penyelidikan.

Dari proses penyelidikan tersebut, polisi menemukan sejumlah petunjuk.

Pertama, penyidik menemukan adanya sisa bakaran sampah dekat galian di belakang rumah lokasi ditemukannya satu keluarga keracunan.

Kemudian polisi memeriksa sisa bakaran tersebut dan menemukan adanya plastik diduga bekas bungkus racun.

Kegiatan olah tempat kejadian perkara [TKP kasus pembunuhan berantai di Bekasi oleh komplotan Wowon Erawan cs di bangunan kontrakan di Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, Senin (16/1/2023). Kontrakan ini merupakan TKP kedua kasus pembunuhan berantai oleh komplotan Wowor Erawan dan dilakukan oleh Petugas Labfor dari Bareskrim Polri bersama dengan Polda Metro Jaya dan Polres Metro Bekasi Kota. (KOMPAS.com/JOY ANDRE T)

Baca juga: KRONOLOGI Pembunuhan Berantai Wowon, 9 Orang Tewas, Berawal dari Siti TKW Ingin Gandakan Uang

"Petunjuk ini ditemukan dari hasil di TKP," jelas Fadil, Kamis (19/1/2023).

Kemudian bukti tersebut diperkuat juga dengan ditemukannya bercak muntah-muntahan di kamar depan dan belakang rumah kontrakan.

"Hasil labfor mengatakan bahwa muntahan tersebut mengandung pestisida yang sangat beracun, larutan pestisida yang sangat berbahaya yang apabila dikonsumsi manusia dapat sebabkan kematian," ungkap Fadil.

Dari situ, Fadil baru bisa menyimpulkan bahwa narasi soal mati keracunan di awal muncul adalah dugaan yang salah.

"Tapi itu adalah pembunuhan," katanya.

Hasil penyelidikan pun mengungkapkan bahwa di dalam ketiga tubuh korban yang meninggal pun terdapat kandungan zat kimia berbahaya yakni pestisida.

Pestisida tersebut diketahui dimasukkan ke dalam kopi yang dikonsumsi para korban.

"Ditemukan unsur kimia berbahaya yang biasa dikenal sebagai racun di dalam kopi yang telah diracik," ucapnya.

(Tribunnews.com/Rifqah) (Wartakotalive.com/Ramadhan L Q)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini