Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi masih terus mendalami kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon Erawan Cs di Kabupaten Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan pihaknya kini mencari kemungkinan adanya korban baru yang belum terungkap dalam kasus pembunuhan keji tersebut.
Ini lantaran polisi menemukan sejumlah tanda-tanda seperti adanya lubang di Bekasi dan Cianjur yang sebelumnya diduga telah disiapkan oleh para tersangka.
"Di TKP (tempat kejadian perkara) ada satu lubang yang sudah disiapkan, kemudian yang di Cianjur ada satu lubang yang disiapkan," kata Trunoyudo kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (23/1/2023).
Temuan itu dikatakan Trunoyudo, setelah tim penyidik turun langsung mengecek TKP di Cianjur dan Bekasi dan ditemukanlah dua lubang tersebut yang dimana berada di belakang rumah tersangka.
"Artinya tidak menutup kemungkinan adanya korban baru," jelasnya.
Namun hingga kini disebutnya pihaknya pun masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui siapa nama yang berpotensi jadi korban dan motif para tersangka ini.
"Terkait untuk siapa dan apa motifnya, ini penyidik masih mendalami untuk nama apakah untuk (korban) A dan B itu tentu masih mendasari dari keterangan alat bukti yang ada di penyidik," pungkasnya.
Terbongkarnya Kasus
Untuk informasi, kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon cs ini berawal dari kematian tiga dari lima anggota keluarga di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.
Awalnya, korban bernama Ai Maemunah dan kedua anaknya Ridwan Abdul Muiz (20) serta M Riswandi (16) tewas karena keracunan.
Baca juga: Siti, TKW Korban Bujuk Rayu Komplotan Wowon, Tewas Mengenaskan Didorong ke Laut
Namun, belakangan diketahui mereka ternyata diracun dengan pestisida hingga racun tikus.
Sementara itu, masih ada dua korban yang selamat yakni bernama Neng Ayu (5) dan M. Dede Solehudin.