Menurut Ferdy Sambo, perintah hajar itu kemudian diartikan lain Bharada E.
"Richard lantas mengokang senjatanya dan menembak beberapa kali ke arah Yosua," ujarnya.
Baca juga: Kenal Sejak SMP, Putri Candrawathi Tidak Pernah Menyesal Mencintai Ferdy Sambo
Peluru dari senjata Richard pun kemudian menembus tubuh Yosua dan membuatnya terjatuh.
Peristiwa itu disebut Ferdy Sambo berlalu dengan cepat.
Dia pun tersadar dan lantas menghentikan Richard.
"'Stop! Berhenti!' Saya sempat mengucapkannya berupaya menghentikan tembakan Richard dan sontak menyadarkan saya bahwa telah terjadi penembakan oleh Richard Eliezer yang dapat mengakibatkan matinya Yosua," kata Ferdy Sambo.
Gunakan Pistol HS Milik Brigadir J
Ferdy Sambo pun mengaku jika skenario tembak menembak dibuatnya secara spontan.
Skenario tersebut dibuat Ferdy Sambo setelah melihat Brigadir J terkapar di hadapannya.
"Sebagai seorang anggota polisi yang berpengalaman sebagai penyidik, maka sesaat setelah peristiwa penembakan, dengan cepat saya dapat menggunakan pengetahuan dan pengalaman saya untuk mengatasi keadaan," kata Ferdy Sambo.
Dia pun menjelaskan bahwa ide skenario itu muncul saat melihat senjata api yang terselip di pinggang Bigadir J.
"Maka saya segera mecocokkan situasi yang terjadi dengan cerita yang layak," ujar Sambo.
Sebagai penyidik Polri berpengalaman, imajinasinya pun langsung membayangkan skenario tembak-menembak.
Dia lantas mengambil senjata api yang terselip di pinggang Brigadir J.