News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Komisi IX DPR Ajak Semua Pihak Bantu Presiden Turunkan Angka Stunting Hingga 14 Persen di 2024

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pasien BPJS Kesehatan sedang menggendong bayinya untuk dilakukan pemeriksaan pada Kunjungan Sehat di Posyandu Sayang Ibu, Kawasan 11 Ulu, Gang Bersama, Kecamatan Seberang Ulu II, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (12/8/2022). BPJS Kesehatan mendorong fasilitas kesehatan untuk berkomitmen menjaga kualitas pelayanan kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Dengan adanya Kunjungan Sehat dan Posyandu dari fasilitas kesehatan (faskes) tingkat 1 dapat mencegah terjadinya stunting dan gizi buruk pada ibu hamil dan anak balita. TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Angka stunting terus mengalami penurunan sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjabat pada 2014 lalu

Tercatat, di saat menjabat angka kasus stunting di Indonesia mencapai 37 persen dan kemudian mengalami penurunan hingga 21,6 persen di 2022.

Guna menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang handal, Presiden Jokowi menargetkan angka stunting turun dititik 14 persen di tahun 2024.

Target ini agar SDM Indonesia di tahun-tahun mendatang semakin baik dan bisa bersaing.

Menanggapi target Presiden Jokowi, Anggota Komisi IX DPR RI Darul Siska mengatakan, target Presiden untuk menurunkan angka stunting bukanlah hal mudah, jika tidak ada kerjasama antar semua lembaga, baik eksekutif maupun legislatif. 

Apalagi, target Presiden ini untuk menunjang SDM Indonesia lebih baik ke depan dan kompetitif. 

“Kami berharap target itu bisa dicapai, karena penurunan stunting ini bukan persoalan biasa, kita berharap nanti ada bonus demografi dan Indonesia Emas tercapai, namun jika kasus stunting tidak menjadi perhatian, maka itu akan menjadi impian belaka,” kata Darul Siska kepada wartawan, Selasa (31/1/2023).

Menurut Darul Siska, langkah pemerintah untuk menurunkan kasus stunting adalah dengan meningkatkan kualitas SDM. Pasalnya, jika langkah ini tidak dilakukan maka target Indonesia emas di 2045 akan sulit tercapai. 

“Kalau itu tidak dilakukan maka apa yang kita harapkan bonus demografi dan Indonesia emas itu tidak menjadi kenyataan, karena pada 2030, 2045 itu kan kita harapkan masa ke-emasan tetapi produktivitas harus meningkat,” ucap dia.

Baca juga: Ibu Hamil dan Menyusui Wajib Tahu, Ini Jumlah Gizi yang Tepat Agar Anak Tak Stunting

“Produktivitas itu meningkat kalau kualitas SDM-nya meningkat sehingga terjadi adanya inovasi, dan dengan inovasi itu kita bisa memanfaatkan sumber daya alam kita lebih maksimal, dan upaya itu kan harus sudah dimulai,” imbuhnya.

Terkait dengan target presiden di tahun 2024 angka kasus stunting turun menjadi 14 persen, politisi Partai Golkar ini mengaku optimis akan terealisasi jika semua pihak ikut serta memberikan perhatian atas target Presiden. 

Saat ini, target tersebut semakin terlihat dengan penurunan angka stunting satu tahun belakang ini. 

“Kalau kita lihat penurunannya dari 2021 ke 2022 itu kan sudah turun 3 persen ya, dari 24,4 sekarang 21,6 berarti sudah turun 2,8 persen. Nah kita harapkan itu bisa turun lagi,” ucapnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini