Sebelumnya, para mahasiwa telah melakukan pertemuan yang berakhir dengan kegagalan, hingga Lafran Pane mengadakan rapat mendadak tanpa undangan.
Tepat pada Rabu, 14 Rabiul Awal 1366 H atau 5 Februari 1947 rapat dimulai dan Lafran Pane mengatakan “Hari ini adalah pembentukan organisasi Mahasiswa Islam, karena persiapan yang diperlukan sudah beres. Yang mau menerima HMI sajalah yang diajak untuk mendirikan HMI, dan yang menentang biarlah terus menentang, toh tanpa mereka organisasi ini bisa berdiri dan berjalan".
Dikutip dari malang.hmi.or.id, awal berdirinya HMI tersebut memiliki dua tujuan yakni:
1. Mempertahankan dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia.
2. Menegakkan dan mengembangkan ajaran agama Islam.
Adapun terdapat sejumlah tokoh pelopor atau pendiri HMI pada awal berdirinya.
Baca juga: Dinilai Kurang Berkontribusi, PB HMI Desak Pemerintah Tak Perpanjang Kontrak Karya PT Vale Indonesia
Tokoh Pendiri HMI
- Lafran Pane (Yogya)
- Karnoto Zarkasyi (Ambarawa),
- Dahlan Husein (Palembang),
- Siti Zainah (istri Dahlan Husein-Palembang)
- Maisaroh Hilal (Cucu KH.A.Dahlan-Singapura),
- Soewali (Jember),
- Yusdi Ghozali (Juga pendiri PII-Semarang),
- Mansyur,
- Anwar (Malang),
- Hasan Basri (Surakarta),
- Marwan (Bengkulu),
- Zulkarnaen (Bengkulu),
- Tayeb Razak (Jakarta),
- Toha Mashudi (Malang),
- Bidron Hadi (Yogyakarta).
(Tribunnews.com/Pondra Puger)