Kami juga mendorong AO untuk saatnya membantu keluarga agar memiliki kehidupan yang lebih baik.
Konon saya mendengar jumlah nasabah PNM meningkat faktor pandemi Covid-19, bisa diceritakan?
Pertama ini tuntutan buat kami disaat pandemi sektor formal tutup kami harus turun lebih agresif membantu. Kebetulan pemimpin nasional kita Presiden Joko Widodo cukup intens turun minimal dua minggu sekali.
Salah satu bentuk dukungan beliau adalah memberikan bantuan presiden untuk usaha mikro (BPUM). Itu lebih dari 4 juta nasabah kami dapat bantuan.
Kalau sering-sering dihubungi bapak Presiden apa tidak ada rasa tertekan?
Kalau itu pasti lah tetapi secara entitas ini menjadi kebanggaan juga buat teman-teman. Karena kan nggak mungkin hanya Arief Mulyadi yang dipanggil tetapi saya mewakili insan PNM.
Namun saya pastikan Bapak Presiden sangat serius membantu ultra mikro, beliau mendalami, menengok nasabah juga sering.
Sampai di G20 saat serah terima Presidensi dari Italia ke Indonesia, speech di side event Pak Presiden mengenai PNM Mekaar. Itu membanggakan untuk teman-teman.
Beliau menyanpaikan agar PNM terus memperluas penyaluran kredit dan pendampingan ultra mikro agar masyarakat bisa mengaktualisasikan kemampuan produktivitas.
Bisa diceritakan ketika pandemi terjadi apa yang dilakukan PNM untuk tetap survive?
Salah satunya bentuk kepedulian pemerintah melalui BPUM. Lalu selama satu tahun kita juga ada program subsidi bunga jadi ada skema yang membantu.
Kedua justru pertumbuhan kami tinggi di selama pandemi karena banyak muncul kegiatan subsistens yang selama pandemi malahan ibunya aktif bekerja.
Kalau pandemi kan tidak bisa bertemu secara langsung sedangkan dalam usaha ultra mikro pertemuan langsung menjadi kunci sukses, bagaimana tanggapan Anda?
Jadi satu kelompok 372 ribu itu anggotanya 1-10 nasabah kalau sampai 10 nasabah kita buat sub kelompok. Apabila sampai 40 nasabah kita buat sub kelompok lagi.