TRIBUNNEWS.COM - Peringatan dini cuaca ekstrem berpotensi terjadi di 28 wilayah Indonesia pada Selasa (7/2/2023).
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sebanyak 27 daerah diprakirakan hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.
Di antaranya, Aceh, Jambi, Jawa Tengah, hingga Papua.
Sementara itu, cuaca di Sulawesi Selatan berpotensi alami cuaca hujan yang juga dapat disertai petir dan angin kencang.
Berikut peringatan dini cuaca ekstrem Selasa, 7 Februari 2023, dikutip Tribunnews.com dari Bmkg.go.id:
Baca juga: Prakiraan BMKG Gelombang Tinggi Selasa 7 Februari 2023: Samudra Hindia Selatan Jabar Capai 6 Meter
Wilayah berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang
- Aceh
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- DKI Jakarta
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang
- Sulawesi Selatan
Baca juga: Info Cuaca BMKG Besok, 7 Februari 2023 di 33 Kota di Indonesia: Semarang Berawan Tebal Siang Hari
Dikutip dari situs resmi BMKG, Bibit Siklon Tropis 94S terpantau berada di Samudra Hindia barat daya Lampung, dengan kecepatan angin maksimum
30 knot dan tekanan udara minimum 1002 mb.
Sistem ini bergerak ke arah tenggara berpotensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam kedepan berada dalam kategori Tinggi.
Sistem ini menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) di perairan dan Samudra Hindia barat Bengkulu - Banten dan membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang di Samudra Hindia barat Bengkulu - Lampung.
Kemudian, Bibit Siklon Tropis 97S di Samudera Hindia selatan Nusa Tenggara Barat, dengan kecepatan angin maksimum 30 knot dan tekanan udara minimum 1001 mb.
Sistem ini bergerak ke arah barat daya dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam kedepan berada dalam kategori Sedang.
Sistem ini juga menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) dari Laut Jawa hingga Laut Sawu dan di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah - NTT dan membentuk daerah konvergensi dari Selat Makassar bagian selatan hingga Laut Sawu dan dari Samudra Hindia selatan
Jawa Tengah - NTT.
Kondisi tersebut, mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan gelombang tinggi di sekitar wilayah bibit siklon tropis dan di sepanjang low level jet/konvergensi tersebut.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)