TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bendahara Umum relawan pendukung Jokowi Projo, Panel Barus angkat bicara soal wacana bubarnya Ganjar Pranowo (GP) Mania.
Panel menyebut, Ketua Umum GP Mania Immanuel Ebenezer tidak patuh atas arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Yang pasti, dia juga mendengar arahan dari presiden bulan Mei 2022, ojo kesusu, dia kurang patuh, udah lari sprint (lari cepat) nafas habis,” kata Panel, saat ditemui di Jakarta Pusat, Rabu (8/2/2023).
Menurut Panel, Immanuel terburu-buru dalam menentukan sosok yang didukungnya pada Pemilu 2024 mendatang.
“Kalau terkait posisi tempo hari terburu-buru mendukung calon tertentu, menurut saya kesusu, tidak sesuai arahan pak Jokowi, yang disampaikan Rakernas 5 Borobudur,” kata Panel.
Bahkan, Panel menyebut, pribadi Immanuel tidak sesuai dengan namanya yang mengandung kata ‘Iman’ tapi tidak berpendirian teguh dalam mendukung Ganjar.
“Berarti keimanan goyah, padahal namanya Iman, nama Immanuel dipertanyakan namanya Iman tapi Imannya goyah dalam mendukung seseorang,” ujar Panel.
Sebelumnya, Ganjarian Spartan Ganjar Pranowo bersyukur relawan GP Mania, pimpinan Immanuel Ebenezer atau Noel membubarkan diri sebelum pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"Ganjarian Spartan Ganjar Pranowo bersyukur Immanuel Ebenezer tidak jadi dukung Ganjar Pranowo," kata Ketua Umum Ganjarian Spartan, Guntur Romli dalam keterangannya yang dikutip, Rabu (8/2/2023).
Guntur lalu mengungkapkan sejumlah hal yang membuatnya bersyukur GP Mania dibubarkan lantaran Noel disebutnya sempat membela Munarman terdakwa kasus terorisme.
"Immanuel Ebenezer membela Munarman terdakwa kasus terorisme dan yang kemudian terbukti dihukum," ujarnya.
Selain itu, ia menyebut jika Noel kerap membuat pernyataan mengadu domba antara Ganjar dengan PDIP.
"Immanuel Ebenezer sering membuat pernyataan yang mengadu domba Ganjar Pranowo dengan lingkaran PDIP," ucap Guntur.
Menurut Guntur, sikap Noel yang kerap mengadu domba akan mempersulit posisi Ganjar yang sebenarnya tidak ada masalah dengan lingkaran PDIP.