TRIBUNNEWS.COM- Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI mendistribusikan sejumlah bantuan untuk korban bencana gempa di Turki, pada Rabu (15/2/2023).
Bantuan yang diberikan berupa 2.000 paket makanan, 2.000 paket kebersihan diri, dan 500 paket kelengkapan musim dingin, yang disalurkan ke wilayah terdampak paling parah, dengan rincian 50 paket di titik pengungsi Seyhan, Adana; 150 paket di Nurdagi, Gaziantep; 300 paket di Hassa, Hatay; dan 1.500 paket di Antakya, Hatay.
"Paket makanan yang didistribusikan terdiri dari beras, gandum, corba (sup khas Turki), keju, biskuit, susu, jus buah, dan air mineral. Kebutuhan gizi para korban bencana sangat kita perhatikan, karena tubuh yang sehat dapat menunjang percepatan pemulihan para penyintas," kata Direktur Pendistribusian BAZNAS RI, Ahmad Fikri, di Turki, Kamis (16/2/2023).
Sementara paket kebersihan yang disalurkan BAZNAS mencakup sabun mandi, sampo, tisu, popok bayi, dan lainnya. Kebersihan sangat penting bagi pengungsi bencana gempa karena kondisi yang tidak higienis dapat meningkatkan risiko penyakit dan infeksi yang dapat menyebar dengan cepat di antara para pengungsi, terutama di dalam tempat penampungan yang padat.
Selain itu, paket perlengkapan musim dingin juga menjadi fokus BAZNAS dalam menyalurkan bantuan di Turki, karena suhu di sana berkisar antara -3 derajat celcius sampai -5 derajat celcius.
"Paket perlengkapan musim dingin berupa selimut, kaos kaki, syal, dan kupluk. Dinginnya cuaca memperburuk kondisi penyintas gempa di Turki. Mereka sudah kehilangan keluarga dan harta benda, kini harus berjuang melawan dinginnya udara. Maka kami mendistribusikan bantuan tersebut agar memberi kenyamanan kepada mereka," ucap Fikri.
Hingga kini, menurut Fikri, BAZNAS masih akan terus bergerak dan melakukan pendataan guna memenuhi kebutuhan dasar para penyintas bencana di Turki, melalui dana yang disalurkan masyarakat. Dengan menerjunkan personal langsung ke Turki yang beranggotakan Ahmad Fikri, Budi Margono, Taufiq Hidayat, dan dr. Reza Ramdhoni, BAZNAS akan terus membersamai para penyintas bersama, agar bisa secepatnya pulih dan bangkit seperti semula.